google analitic

Script Google Adsense

Cermin Datar dan Cermin Lengkung


Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar


Pada saat kita menentukan bayangan pada cermin datar menggunakan diagram sinar, titik bayangannya adalah titik potong berkas sinar-sinar pantul. Bayangan bersifat nyata jika titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar-sinar pantul yang mengumpul (konvergen). Sebaliknya, bayangan cermin datar bersifat maya jika titik potongnya merupakan hasil perpanjangan sinar-sinar pantul yang menyebar (divergen).



Keterangan:
S = Jarak benda terhadap cermin
S’ = Jarak bayangan terhadap cermin

Bayangan yang terbentuk pada cermin datar bersifat maya. Titik bayangannya merupakan hasil perpotongan sinar-sinar pantul yang digambarkan oleh garis putus-putus pada gambar.

Cermin Lengkung


Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung, sering disebut juga dengan lengkung sferis. Ada dua jenis cermin lengkung sederhana  yang ada di dunia, yaitu cermin silinder dan cermin bola.

Cermin cekung dan cermin cembung yang kita kenal, dianggap sebagai irisan permukaan yang berbentuk bola. Cermin cekung adalah irisan permukaan bola dengan bagian mengkilap terdapat di dalam sedangkan irisan permukaan bola dengan bagian mengkilap terdapat di luar adalah cermin cembung.

Untuk lebih mudah memahami unsur-unsur pada cermin cekung dan cembung, perhatikan gambar di bawah ini.


Titik pusat kelengkungan cermin, yaitu titik pusat bola, adalah M. Sementara O adalah titik tengah cermin. Sumbu utama, OM, yaitu garis yang menghubungkan titik pusat bola M dan titik tengah cermin O. Jika titik P dan M adalah ujung-ujung cermin, maka sudut POM adalah sudut buka cermin .
Berdasarkan gambar di atas, kita dapat menentukan unsur-unsur cermin lengkung sebagai berikut.

  1. Pusat kelengkungan cermin
    Pusat kelengkungan cermin, biasanya disimbolkan dengan M, merupakan titik di pusat bola yang diiris menjadi cermin. 
  2. Vertex
    Vertex merupakan titik di permukaan cermin di mana sumbu utama bertemu dengan cermin dan disimbolkan dengan O.
  3. Titik api (titik fokus)
    Titik api atau titik fokus adalah titik pertengahan antara vertex dan pusat kelengkungan cermin dan disimbolkan dengan F.
  4. Jari-jari kelengkungan cermin
    Jari-jari kelengkungan cermin, biasanya disimbolkan dengan R, adalah jarak dari vertex ke pusat kelengkungan cermin. 
  5. Jarak fokus
    Jarak fokus cermin, disimbolkan dengan f, adalah jarak dari vertex ke titik api.

Hukum pemantulan cahaya yang kedua menyatakan besar sudut datang sama dengan sudut pantul, berlaku pula pada cermin lengkung. Garis normal pada cermin lengkung adalah garis yang menghubungkan titik pusat kelengkungan cermin M dan titik jatuhnya sinar.


Berdasarkan hal di atas, maka garis normal pada cermin lengkung berubah-ubah, bergantung pada titik jatuh sinar. Misalnya dari gambar di atas, jika sinar datang dari K mengenai cermin cekung di B, maka garis normalnya adalah garis MB dan sudut datangnya adalah sudut KBM yaitu α. Sedangkan sudut pantulnya, yaitu sudut MBC = α dan sinar pantulnya adalah sinar BC.

Bila sinar datang dari K mengenai cermin cekung di titik D, maka garis normalnya adalah garis MD dan sudut datangnya adalah sudut KDM = β. Sehingga sudut pantulnya, yaitu sudut MDC = β, sedangkan sinar pantulnya adalah sinar DC.

Prinsip yang sama berlaku pula pada cermin cembung.


No comments:

Post a Comment