Pernahkah kamu kengangguren sehingga punya banyak waktu luang untuk melihat, mengamati, dan memikirkan mata serangga yang sangat besar, yang rasanya aneh jika hal itu terjadi pada manusia? Apabila manusia dikaruniai dua buah mata untuk melihat, tidak demikian halnya pada serangga. Serangga memiliki banyak sekali mata untuk melihat (tentu saja ... untuk nggerus bumbu namanya cobek), sehingga mata serangga disebut dengan “mata majemuk”
Masing-masing mata serangga tersebut dinamakan omatidium (jamak: omatidia). Tiap omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah.
Masing-masing omatidium terdiri atas beberapa bagian. Bagian-bagian omatidium tersebut adalah:
- Lensa, di mana permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk.
- Kerucut kristalin, yang tembus cahaya.
- Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap cahaya.
- Sel-sel yang mengandung pigmen, sel-sel ini memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya.
Tiap omatidium hanya akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat serangga. Omatidium lainnya juga hanya akan memberikan sumbangan informasi penglihatan pada daerah yang dilihatnya.
Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium inilah yang menyusun seluruh pandangan serangga, layaknya sebuah mosaik.
Lalat rumah yang sangat menyebalkan itu, matanya terdiri atas 6000 bentuk mata yang ditata dalam segi enam. Setiap omatidium mengarah ke arah yang berbeda-beda, seperti ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi. Dengan demikian, lalat dapat mengindera dalam daerah penglihatan dari semua arah, karena jangkauan pandangannya sangat luas
Setiap omatidium terdiri dari delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya). Sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel pengindera di dalam mata lalat rumah. Mata lalat dapat memproses gambar hingga seratus gambar per detik, bandingkan dengan film bioskop yang memproses gambar hanya 24 gambar per detik.
No comments:
Post a Comment