Bayi dalam dekapan ibunya credit : freepick.com |
Pertumbuhan penduduk ini akan selalu dimonitor oleh pemerintah. Pemerintah melakukan hal ini bertujuan untuk membuat strategi / kebijakan yang tepat bagi penduduknya. Pertumbuhan penduduk salah satunya dipengaruhi oleh angka kelahiran disuatu wilayah.
Apa itu angka kelahiran?
Angka kelahiran adalah sebuah nilai untuk mengukur tingkat kelahiran bayi dalam suatu wilayah. Cara mengukurnya dengan menggunakan rumus dibawah ini
RUMUS MENGHITUNG ANGKA KELAHIRAN
PENGGOLONGAN NILAI ANGKA KELAHIRAN
Dari nilai angka kelahiran, dapat didigolongkan menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Angka kelahiran rendah,
Daerah dikatakan memiliki angka kelahiran rendah jika memiliki angka kelahiran kurang dari 20 (<20)
2. Angka Kelahiran Sedang,
Derah dikatakan memiliki angka kelahiran rendah jika memiliki angka kelahiran antara 20 – 30
3. Angka Kelahiran Tinggi,
Daerah dikatakan memiliki angka kelahiran rendah jika memiliki angka kelahiran lebih dari 30 (>30)
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KELAHIRAN
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi angka kelahiran dalam suatu negara. Kami merangkum ada 9 faktor, yaitu :
1. Kepercayaan dan agama,
Ada beberapa agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan umatnya mengikuti keluarga berencana (KB). Maka peserta KB menjadi berkurang, sehingga mengakibatkan angka kelahiran lebih tinggi
2. Tingkat pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang, sedikit banyak mempengaruhi perilaku orang. Terutama dalam rencana pernikahan. Kebanyakan orang yang berpendidikan tinggi akan menunda pernikahan dengan alasan sekolah atau karir. Penundaan pernikahan bisa mengakibatkan penundaan kelahiran.
Selain itu pendidikan mampu menjadikan orang untuk berpikir lebih rasional dalam merencakanan jumlah anak yang akan dimiliki. Jadi semakin tinggi pendidikan bisa mengakibatkan rendahnya angka kelahiran.
3. Kondisi perekonomian
Biaya yang tinggi dalam mengurus anak menjadi salah satu alasan orang untuk menunda memiliki anak. Di Singapore, mulai banyak penduduknya yang enggan untuk menikah. Hal ini dikarenakan biaya hidup yang tinggi.
Trend seperti ini juga mulai ada di kota-kota besar, dimana biaya hidup semakin tinggi dan penghasilan tidak meningkat. Jadi kondisi perekonomian penduduk mempengaruhi nilai angka kelahiran. Semakin baik tingkat perekonomian penduduk maka semakin tinggi nilai angka kelahiran.
4. Kebijakan pemerintah
Di China terdapat kebijakan 1 orang anak dalam satu keluarga. Kebijakan ini diambil untuk mengurangi pertumbuhan penduduk yang tinggi. Mengingat jumlah penduduk China yang sudah melampaui 1 Milyar penduduk.
Pada jaman orde baru, pemerintah indonesia mengeluarkan program Keluarga Berencana (KB). Dimana Program KB ini menganjurkan penduduknya hanya memiliki 2 anak cukup
5. Situasi Keamanan Negara
Situasi negara yang berada dalam kondisi perang akan mempengaruhi nilai kelahiran. Apalagi jika kaum laki-laki diminta untuk maju ke medan perang. Sehingga akan mengurangi nilai angka kelahiran.
6. Adat istiadat di masyarakat
Ada adat beberapa daerah, di jawa misalnya, ada pepatah kalau banyak anak banyak rejeki. Sehingga banyak diantaranya memiliki anak lebih dari 6 orang. Bahkan bisa lebih dari 10.
Ada juga keluarga yang menginginkan anak laki-laki, karena beranggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Jadi adat istiadat di masyarakat bisa membuat angka kelahiran menjadi tinggi.
7. Kematian dan kesehatan
Kematian bayi yang rendah akan menambah jumlah kelahiran. Begitu juga dengan kesehatan yang baik, akan memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup.
Jadi nilai kematian bayi yang rendah akan mampu meningkatkan nilai angka kelahiran dan Tingkat kesehatan bayi lahir yang tinggi akan meningkat nilai angka kelahiran.
8. Struktur Penduduk
Penduduk yang usia suburnya lebih besar dari pada usia non produktif akan mengakibatkan jumlah kelahiran lebih tinggi.
No comments:
Post a Comment