Pages

Perkecambahan pada tumbuhan


Perkecambahan atau germination (inggris), adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan pada suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji.

Perkecambahan terjadi apabila berada dalam lingkungan yang sesuai. Air yang cukup, suhu yang optimal untuk kerja enzim, udara dan cahaya yang cukup, serta kelembaban yang sesuai merupakan beberapa syarat terjadinya perkecambahan.

Tanpa adanya syarat-syarat ini, biji tidak akan mengalami perkecambahan dan akan tetap dalam bentuk biji, seperti biji jagung dan kedelai yang biasa kita jumpai di warung atau toko. Peristiwa ini disebut dormansi.

Dormansi adalah keadaan dimana biji mengalami masa istirahat. Lamanya masa dormansi biji setiap jenis tumbuhan tidaklah sama. Masa dormansi biji dapat diakhiri dengan memberi perlakuan yang berbeda-beda.


PROSES PERKECAMBAHAN


Proses perkecambahan sendiri terdiri dari dua proses, yaitu proses fisika dan kimia.


Proses fisika


Proses fisika pada perkecambahan diawali dengan penyerapan air oleh biji dari lingkungan di sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air). Akibatnya ukuran biji membesar (karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak.

Proses kimia


Proses kimia pada perkecambahan terjadi ketika biji memiliki pasokan air yang cukup. Kemudian biji akan mengembang dan menyebabkan pecahnya kulit biji. Setelah itu embrio akan aktif melepaskan hormon giberelin yang berperan dalam sintesis enzim.

Tumbuhan monokotil (berbiji tunggal), dan dikotil (berbiji belah) akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda. Perbedaan ini terjadi karena struktur biji kedua jenis tumbuhan ini yang berbeda.

Berdasarkan tahapannya, proses perkecambahan terdiri dari empat tahap, yaitu:

  1. Imbibisi, Imbibisi adalah proses penyerapan air dari lingkungan sekitarnya. Proses imbibisi terjadi karena adanya perbedaan potensial air antara biji dan lingkungannya.
  2. Pembentukan enzim, Enzim yang dihasilkan pada tahap perkecambahan ini menyebabkan peningkatan aktivitas metabolic.
  3. Pemanjangan sel radikula, Pemanjangan sel radikula diikuti dengan munculnya radikula dari kulit biji.
  4. Pertumbuhan kecambah, Kecambah yang dihasilkan dari perkecambahan selanjutnya akan mengalami pertumbuhan primer.


PEMBAGIAN PERKECAMBAHAN


Perkecambahan terbagi menjadi dua berdasarkan letak kotiledonnya. Yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.




Perkecambahan Epigeal


Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan dimana posisi kotiledon terdapat di permukaan tanah. Hal ini terjadi karena pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga (epikotil), sehingga daun lembaga (epikotil) dan kotiledon terangkat ke atas tanah.

Contoh tanaman yang mengalami perkecambahan epigeal adalah tanaman kacang hijau dan jarak.


Contoh perkecambahan epigeal pada kacang merah

Perkecambahan Hipogeal


Perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan dimana posisi kotiledon terdapat di dalam tanah. Hal ini terjadi karena pembentangan ruas batang di atas daun lembaga (epikotil), sehingga daun lembaga (epikotil) terangkat ke atas tanah tetapi posisi kotiledon tetap berada di dalam tanah.

Contoh tanaman yang mengalami perkecambahan epigeal adalah tanaman kapri dan jagung.
Pengetahuan mengenai tipe perkecambahan ini digunakan oleh ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.




Contoh perkecambahan hipogeal pada jagung

1 comment: