google analitic

Script Google Adsense

Pencernaan Karbohidrat, Protein, dan Lemak dalam Tubuh



Makanan adalah sumber energi bagi manusia, bagaimana makanan dicerna sehingga bisa menghasilkan energi?

Makanan yang masuk ke dalam tubuh kita akan mengalami proses sedemikian rupa, molekul kompleks akan dirombak menjadi molekul sederhana dan akan menghasilkan sejumlah energi. Zat makanan yang mempunyai peran sebagai sumber energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein.

Pencernaan Karbohidrat dalam Tubuh 


Setelah dicerna di usus, karbohidrat akan diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida. Sebagian besar monosakarida dibawa oleh aliran darah menuju hati dan sebagian lainnya dibawa ke sel jaringan tertentu untuk mengalami proses metabolisme lebih lanjut.

Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis untuk menghasilkan glikogen, dioksidasi menjadi karbondioksida dan air, atau dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan.

Hati, atas bantuan hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas, dapat mengatur kadar glukosa dalam darah. Kenaikan proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat (dengan kata lain, banyak makan) akan menyebabkan kadar glukosa dalam darah meningkat, sehingga proses sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik.

Sebaliknya, jika banyak bergerak, beraktivitas, maka banyak energi yang digunakan untuk kontraksi otot, sehingga kadar glukosa dalam darah menurun. Dalam situasi demikian, glikogen akan diuraikan menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk energi kimia). Hormon yang mengatur kadar gula dalam darah adalah hormon insulin dan hormon adrenalin.

Hormon insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Fungsi hormon insulin adalah untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah.

Hormon adrenalin adalah hormon yang dihasilkan oleh korteks adrenal. Fungsi hormon adrenalin adalah menaikkan kadar glukosa dalam darah.

Pencernaan Protein dalam Tubuh 


Di dalam tubuh,  oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan, protein diubah menjadi asam amino. Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein adalah pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksi peptidase, dan amino peptidase.

Protein yang telah dipecah menjadi asam amino, kemudian diserap melalui dinding usus halus dan sampai ke pembuluh darah. Setelah diserap dan masuk ke dalam pembuluh darah, asam amino tersebut sebagian besar langsung digunakan oleh jaringan. Sebagian lain, mengalami deaminasi protein.

Deaminasi protein adalah proses pelepasan gugus amin. Sedangkan gugus amin adalah gugus yang mengandung nitrogen di hati.

Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh, karena itulah kelebihan protein akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak, sedangkan zat sisa yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni.

Satu gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 4 kalori. Kelebihan protein tidak baik bagi tubuh, karena akan mengakibatkan pembengkakan hati dan ginjal. Hal ini bisa terjadi karena beban kerja organ hati dan ginjal tersebut lebih berat dalam menguraikan protein dan mengeluarkannya melalui air seni.

Demikian pula sebaliknya, kekurangan protein pun tidak baik bagi tubuh. Kekurangan protein biasanya terjadi bersamaan dengan kekurangan karbohidrat. Gangguan tersebut dinamakan Hunger Oedema (HO) atau kita mengenalnya sebagai busung lapar.

Dua bentuk HO atau busung lapar adalah kwashiorkor dan marasmus.

kwashiorkor dan marasmus

Pencernaan Lemak dalam Tubuh

Di dalam tubuh, lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase. Proses ini terjadi di dalam saluran pencernaan. Sebelum diserap oleh usus, terlebih dahulu asam lemak akan bereaksi dengan garam empedu membentuk senyawa, seperti sabun.

Selanjutnya, senyawa seperti sabun tersebut akan diserap oleh jonjot usus dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu. Asam lemak ini akan bereaksi dengan gliserol dan membentuk lemak. Kemudian oleh pembuluh getah bening usus diangkut menuju penimbunannya, yaitu pembuluh getah bening dada kiri. Selanjutnya menuju ke pembuluh balik bawah selangka kiri.

Dari tempat penimbunannya, lemak akan dikirim ke hati dalam bentuk lesitin untuk dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya, gliserol akan diubah menjadi glikogen, sedangkan asam lemak akan diubah menjadi asetil koenzim.

Asidosis adalah gangguan metabolisme berupa tertimbunnya senyawa aseton yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Kesulitan bernapas terjadi karena meningkatnya tingkat keasaman dan jumlah karbon dioksida yang tertimbun.


No comments:

Post a Comment