Pages

Arti Efek Rumah Kaca dan Penyebabnya



"Lagu cinta melulu...
Kita memang benar-benar Melayu...
Suka mendayu-dayu...
Lagu cinta melulu..."

Di atas adalah penggalan lirik lagu Cinta Melulu oleh Efek Rumah Kaca. Jadi apakah efek rumah kaca adalah sebuah band? Tidak, tapi efek rumah kaca menjadi nama sebuah band, itu benar.

Lalu, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan efek rumah kaca?


Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami akibat gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi memerangkap radiasi panas dari bumi.

Terdapat banyak gas-gas rumah kaca alami yang terdapat di atmosfer bumi. Siklus air, karbon dioksida, dan metana adalah beberapa bagian penting yang ada di dalamnya. Tanpa adanya gas-gas rumah kaca tersebut, tak akan ada kehidupan di bumi.

Bumi akan menjadi sangat dingin apabila di atmosfernya tidak terdapat gas-gas rumah kaca. Sebaliknya, suhu bumi akan terus meningkat apabila jumlah gas-gas rumah kaca terus bertambah di atmosfernya.

Meskipun karbon dioksida, siklus air, dan gas-gas rumah kaca lainnya di atmosfer adalah transparan untuk radiasi cahaya matahari, namun gas-gas tersebut masih mampu menangkap dan menyerap radiasi cahaya yang memancar ke bumi dalam jumlah banyak.

Radiasi cahaya matahari yang terserap sebagian juga akan direfleksikan kembali oleh bumi. Pada keadaan normal, radiasi panas yang diserap dengan yang direfleksikan kembali adalah sama jumlahnya.

Saat ini semakin tingginya polusi udara menyebabkan efek rumah kaca berubah menjadi buruk.

Proses Efek Rumah Kaca


Proses efek rumah kaca dapat diilustrasikan pada gambar berikut.



Tatkala radiasi sinar matahari mengenai permukaan bumi, maka bumi akan menjadi panas. Radiasi panas bumi ini kemudian akan dipancarkan lagi ke atmosfer. Tetapi panas yang dipantulkan bumi ini terhalang oleh polutan udara sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi.

Proses ini akan menahan beberapa panas yang terperangkap yang akan menyebabkan suhu bumi meningkat. Akibatnya, bumi menjadi hangat.

Gas-gas rumah kaca di atmosfer ini membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam bumi, akan tetapi gas tersebut memantulkannya kembali ke permukaan bumi. Dengan demikian, kondisi di bumi tetap hangat, layaknya rumah yang dinding-dindingnya terbuat dari kaca.

Para ilmuwan telah mempelajari efek rumah kaca sejak abad ke-19. Joseph Fourier mempunyai hipotesa bahwa bumi akan jauh lebih dingin jika tidak memiliki atmosfer. Keberadaan gas-gas rumah kaca inilah yang membuat iklim bumi layak huni. Tanpa adanya efek rumah kaca, permukaan bumi akan berubah sekitar 15 derajat celcius lebih dingin.

Jadi apakah efek rumah kaca selalu berdampak negatif? Jawabannya adalah tidak.

Gas-Gas Penyebab Tingginya Kadar Gas Rumah Kaca


Selain gas karbon dioksida(CO2), gas-gas yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Juga beberapa senyawa organik seperti gas metana serta klorofluorokarbon (CFC).

Gas-gas tersebut sangat berpengaruh dalam meningkatkan efek rumah kaca.

1 comment: