Pages

Struktur dan Fungsi Jaringan Akar pada Tumbuhan



Tumbuhan adalah makhluk hidup yang berperan penting dalam kehidupan. Tumbuhan menyediakan sumber karbohidrat dan oksigen yang digunakan sebagai sumber energi bagi manusia dan hewan.
Tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji  terdiri atas organ akar, batang, dan daun. Pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari tentang struktur dan fungsi jaringan akar.

Fungsi akar pada tumbuhan adalah sebagai jangkar, melindungi tumbuhan dari tiupan angin atau arus air.

Struktur akar berbeda dengan batang. Jika batang memiliki ruas dan buku, maka akar tidak memiliki ruas dan buku. Buku adalah tempat melekatnya daun dan tunas, sedangkan ruas adalah bagian batang di antara dua buku.

Fungsi Akar pada Tumbuhan


Beberapa fungsi akar adalah:

  1. menambatkan tubuh tumbuhan pada tempat tumbuhnya atau tanah, 
  2. menyerap air dan garam-garam mineral yang terlarut di dalam tanah, 
  3. membantu menegakkan batang tumbuhan. 
  4. menyimpan cadangan makanan, misalnya karbohidrat, pada beberapa tumbuhan
  5. pada tanaman anggrek berfungsi sebagai akar napas.

Akar pada anggrek berfungsi sebagai akar napas


Jaringan Penyusun Akar


Jaringan-jaringan penyusun akar dari luar ke dalam adalah sebagai berikut: Epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Jaringan terluar akar adalah epidermis.

Jaringan penyusun akar tumbuhan dikotil (kiri) dan monokotil (kanan)


Ciri epidermis:

  • Sel-sel epidermis tersusun rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel. 
  • Mempunyai dinding sel yang tipis sehingga mudah ditembus air.
  • Bisa termodifikasi menjadi bulu-bulu akar. Bulu-bulu akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.

Bagian kedua yaitu korteks. Fakta tentang korteks adalah sebagai berikut:

  • Korteks ini berisi jaringan-jaringan parenkim. Jaringan parenkim sendiri terdiri atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis. 
  • Susunan sel tidak rapat sehingga banyak terdapat ruang antar sel untuk pertukaran gas. 
  • Juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
  • Lapisan terdalam korteks disebut endodermis. 
  • Endodermis ini tersusun atas selapis sel yang menjadi pembatas antara korteks dengan silinder pusat. 
  • Pada endodermis terdapat pita kaspari yang berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.

Pada bagian sebelah dalam endodermis terdapat daerah silinder pusat (stele).

  • Silinder pusat tersusun atas jaringan pembuluh pengangkut dan jaringan-jaringan pendukung lain seperti parenkim empulur dan perisikel.
  • Sel-sel perisikel berfungsi membentuk cabang akar. 
  • Jaringan pembuluh pengangkut terdiri atas xilem dan floem. 
  • Fungsi xilem atau pembuluh kayu adalah mengangkut air dari akar melalui batang ke daun. 
  • Pembuluh tapis atau floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Pada akar dikotil antara xilem dan floem terdapat kambium, yaitu jaringan yang selalu membelah. Pembelahan ke arah dalam akan membentuk xilem sekunder, sedangkan pembelahan ke arah luar akan membentuk floem sekunder.

Sementara parenkim empulur adalah jaringan terdalam pada akar. Pada akar tumbuhan dikotil, parenkim empulur ini hanya sedikit berkembang bahkan tidak dijumpai. Sedangkan pada akar tumbuhan monokotil parenkim empulur berkembang dengan baik. Keberadaan parenkim empulur pada akar monokotil dan dikotil ini dapat diamati pada irisan melintang akar.

Sistem Perakaran


Akar serabut (kiri) dan akar tunggang (kanan)

Tumbuhan monokotil seperti rumput, padi, dan jagung, memiliki sistem perakaran serabut. Biasanya akar serabut memiliki struktur akar yang tipis dan menyebar. Sebaliknya, tumbuhan dikotil seperti kacang tanah, jeruk, dan mangga memiliki sistem perakaran tunggang.

No comments:

Post a Comment