Persebaya harus mengalah dari Arema dalam ajang Piala Presiden 2019. Bajul Ijo kalah dengan agregat 4 - 2. Hasil seri 2-2 di leg pertama yang berlangsung di kandang Persebaya, justru dibalas dua gol tanpa balas oleh Arema di Stadion Kanjuruhan.
Saya tidak menonton pertandingan Persebaya di Gelora Bung Tomo. Saya juga tidak mungkin melawat ke kandang Arema. Nah, bagaimana saya bisa tahu tentang ngalahnya Persebaya ini, padahal saya sama sekali ndak berbakat jadi dukun?
Yap ... Saya membaca berita di internet.
Pastinya kamu pernah membaca sebuah berita di koran atau internet. Bisa juga kamu melihat tayangan berita di televisi. Ada beragam berita yang tersebar di berbagai media, cetak maupun elektronik. Berita kriminal, olahraga, politik, sains, ekonomi, seni, hiburan, hingga kuliner, banyak tersedia.
Berita berisikan tentang fakta. Jadi jika kamu membaca berita, maka yang tersaji adalah fakta, bukan opini penulisnya.
Bagaimana dengan berita bohong? Berita bohong adalah suatu pertanda bahwa penulis atau media yang memuatnya, sedang merendahkan martabatnya serendah-rendahnya. Kamu jangan, ya.
Nah, bagaimana sih sebenarnya teks berita itu? Teks berita harus memenuhi ciri-ciri berikut ini.
Ciri-Ciri Teks Berita
- Faktual
Artinya yang diberitakan haruslah benar-benar terjadi, bukan berita bohong. - Aktual
Yang diberitakan adalah peristiwa yang masih segar, baru terjadi, masih menjadi bahan pembicaraan masyarakat. - Unik atau menarik
Seorang artis pergi ke salon untuk memotong rambut tidak layak dijadikan berita. Apa yang menarik dari hal tersebut? Kecuali misalnya artis tersebut sedang mengajak masyarakat memotong rambut panjangnya untuk disumbangkan pada penderita kanker, yang rambutnya rontok karena proses kemoterapi. - Bermanfat bagi masyarakat
- Objektif
Penyampaian berita harus berimbang, tidak memihak. Misalkan berita tentang Persebaya, walaupun penulis berita adalah Bonek, tetapi tidak boleh menjelek-jelekkan Arema, misalnya. - Waktu dan tempat peristiwa yang jelas
Ini harus dicantumkan sebagai penguat fakta - Menggunakan bahasa yang komunikatif
Bahasa yang disampaikan haruslah mudah dimengerti oleh masyarakat pada umumnya.
Struktur Teks Berita
- Orientasi berita
Orientasi berita adalah pembuka/pengantar dari peristiwa yang akan diberitakan. - Peristiwa
Adalah fakta kejadian dari awal sampai akhir peristiwa yang diberitakan. - Sumber berita
Berisi mengenai sumber didapatnya berita tersebut.
Apa sajakah unsur peristiwa yang ada dalam suatu teks berita? Untuk menuliskan peristiwa, digunakan kaidah umum 5W + 1 H (what, who, when, where, why, how)
- what (apa)
peristiwa apa? - who (siapa)
siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut? - when (kapan)
kapan peristiwa tersebut terjadi? - where (di mana)
di mana terjadinya? - why (kenapa)kenapa peristiwa tersebut bisa terjadi?
- how (bagaimana)
bagaimana kronologisnya?
Pola Penulisan Berita
Dalam menulis suatu berita, biasanya digunakan pola piramida terbalik. Di mana berita paling penting didahulukan, sedangkan yang tidak terlalu penting diletakkan belakangan. Hal ini berkaitan erat dengan halaman/ruang yang tersedia pada media cetak dan internet, atau durasi pada berita televisi dan radio.
Jika berita yang disajikan terlalu panjang, sehingga ruang/halaman yang tersedia tidak mencukupi, maka editor berita akan membuang berita yang derajat informasinya dirasa paling rendah, yang biasanya terletak di akhir berita.
Kaidah Kebahasaan Teks Berita
Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks berita adalah sebagai berikut.
- Verba transitif
Verba transitif adalah verba yang dapat diubah ke bentuk pasif.
Contoh: - Jurgen Klopp menuduh wasit berat sebelah dalam laga Liverpool lawan Arsenal.
- Arema mengalahkan Persebaya dalam final Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Malang
- Verba pewarta
Verba pewarta adalah verba yang menunjukkan adanya percakapan. Contohnya kata mengucapkan, mengatakan, menjelaskan, dll.
Contoh: - Jurgen Klinssman mengatakan akan melatih Persebaya dalam musim kompetisi mendatang.
- Lewis Hamilton menjelaskan strategi tim Mercedes pada GP Melbourne dengan sangat gamblang.
- Kata keterangan
- Konjungsi temporal
Konjungsi temporal adalah konjungsi (kata hubung) yang berkaitan dengan waktu. Contohnya kemudian, setelah, selanjutnya, akhirnya. - Kalimat langsung
Merupakan kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari narasumber.
Contoh: - Steven Gerrard, saat ditanya mengenai peluang Liverpool, "Kami pasti akan menduduki puncak klasemen Premier League pada akhir musim."
- Kalimat tak langsung
Contoh: - Steven Gerrard yakin Liverpool akan menjuarai Premier League musim ini.
- Bahasa yang digunakan
- Baku
- Sederhana
- Menarik
- Singkat, lugas, padat
- Komunikatif
- Netral
Foto oleh Abi Yazid/goal.com
No comments:
Post a Comment