Sumber tegangan pada umumnya mempunyai hambatan yang disebut hambatan dalam, dinyatakan dalam r. Contohnya sebuah lampu senter, tiap-tiap baterai yang berfungsi sebagai sumber tegangan, mempunyai hambatan dalam. Sementara hambatan luar antara lain terdapat pada jaringan kabel-kabel dan lampu.
Menurut Hukum Ohm,
V = I R
E = I (R + r)
Sedangkan pada rangkaian paralel, untuk menghitung arus listrik I digunakan rumus berikut ini:
Adanya hambatan ini menyebabkan kerugian tegangan (U, dalam satuan volt), untuk menghitung kerugian tegangan rumusnya adalah:
U = E - V
Dengan
V = tegangan jepit (volt)
I = arus listrik (ampere)
E = GGL baterai (volt)
U = kerugian tegangan (volt)
r = hambatan dalam baterai (ohm)
R = hambatan luar baterai (ohm)
n = jumlah baterai
V = tegangan jepit (volt)
I = arus listrik (ampere)
E = GGL baterai (volt)
U = kerugian tegangan (volt)
r = hambatan dalam baterai (ohm)
R = hambatan luar baterai (ohm)
n = jumlah baterai
Contoh Soal
- Dua baterai masing-masing 1,5 V dengan hambatan dalam 0,5 Ω dihubungkan ke sebuah hambatan sebesar 14 Ω. Jika kedua baterai tersebut dipasang secara seri, berapakah tegangan jepitnya? Berapa pula kerugian tegangannya?
Penyelesaian:
Diketahui:
E = 1,5 V
r = 0,5 Ω
n = 2
R = 14 Ω
Ditanyakan: Tegangan jepit (V) dan kerugian tegangan (U)
Jawab: - Jika kedua baterai pada soal no 1 dirangkai secara paralel. Berapakah tegangan jepitnya? Hitung juga kerugian tegangannya.
Penyelesaian:
Diketahui:
E = 1,5 V
r = 0,5 Ω
n = 2
R = 14 Ω
Ditanyakan: Tegangan jepit (V) dan kerugian tegangan (U)
Jawab:
V = I R
= 0,2 x 14
= 2,8
Jadi besar tegangan jepitnya adalah 2,8 volt
Kerugian tegangannya adalah,
U = E - V
= 3 - 2,8 = 0,2 volt
Jadi besar tegangan jepitnya adalah 1,47 volt.
Kerugian tegangannya adalah
U = E - V
- = 3 - 1,47 = 1,52 volt
Dari dua contoh soal di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa kerugian tegangan pada rangkaian paralel lebih besar daripada pada rangkaian seri.
No comments:
Post a Comment