google analitic

Script Google Adsense

Mengenal Organ Ekskresi: Ginjal



Salah satu organ ekskresi manusia adalah ginjal. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah yang mengandung limbah sisa metabolisme dari sel, karena itulah ginjal berwarna merah, karena banyak darah yang masuk ke dalamnya. Darah masuk ke dalam ginjal melalui arteri besar dan keluar dari ginjal melalui pembuluh vena besar.

Ginjal terletak di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang (dorsal), di bagian pinggang kita. Ginjal kiri terletak lebih tinggi daripada ginjal sebelah kanan.

Ginjal terdiri dari tiga lapisan, bagian luar disebut korteks atau kulit ginjal, di bawahnya ada medula atau sumsum ginjal dan di bagian dalam berupa rongga yang disebut rongga ginjal atau pelvis renalis.

Bagian-Bagian Ginjal



Ginjal tersusun atas kurang lebih 1 juta alat penyaring yang disebut nefron. Sebuah nefron terdiri atas sebuah komponen penyaring yang disebut badan Malphigi, yang dilanjutkan oleh saluran-saluran atau tubulus. Setiap badan malphigi mengandung glomerulus, yaitu gulungan kapiler darah yang berada ddi dalam kapsula Bowman. Pada bagian inilah dimulainya proses penyaringan darah.

Sumsum ginjal atau medula tersusun atas saluran-saluran yang merupakan kelanjutan dari badan malpighi dan saluran yang ada di bagian korteks. Saluran-saluran penyusun sumsum ginjal adalah: tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul, dan lengkung henle yang terdapat pada medula.

Rongga ginjal atau pelvis renalis berfungsi sebagai penampung urin sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.

Tahapan Proses Pembentukan Urin



Urin yang tiap hari kita keluarkan itu, ternyata diproses di gijal melalui tiga tahapan. Ketiga tahapan proses pembentukan urin itu adalah filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.

Filtrasi


Pada proses filtrasi, pertama-tama darah mengalir dari arteri ginjal ke dalam glomerulus yang berisikan kapiler-kapiler darah. Di bagian ini akan terjadi penyaringan pertama, hasilnya kemudian disimpan di dalam kapsula Bowman. Tatkala darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mengakibatkan air dan komponen-komponen akan terdorng melalui pori-pori kapiler yang akan menghasilkan filtrat.

Cairan hasil penyaringan ini tersusun dari urea, air, glukosa; serta ion-ion anorganik: seperti kalium, natrium, kalsium, dan klor. Darah dan protein tidak dapat menembus pori-pori glomerulus, karena itu tetap tinggal di dalam kapiler darah. Cairan yang tertampung di kapsula Bowman ini disebut sebagai urin primer.

Reabsorbsi


Setelah tahap filtrasi, urin primer kemudian akan masuk ke tubulus kontortus proksimal. Di tubulus kontortus proksimal masih terjadi proses penyerapan kembali, yaitu penyerapan zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh, seperti: air, glukosa, asam amino, dan ion-ion organik. Sedangkan hanya sedikit urea yang diserap kembali.

Proses reabsorpsi ini menghasilkan cairan yang disebut urin sekunder, di dalam urin sekunder ini terkandung air, garam, urea, dan pigmen empedu. Pigmen empedu akan memberikan warna, sedangkan urea akan menimbulkan bau pada urin.

Augmentasi


Pada tahap augmentasi, urin sekunder bergerak ke tubulus kontotus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada tahapan ini juga masih ada proses penyerapan ion natrium, klor, serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah merupakan urin sesungguhnya, yang kita keluarkan itu, dan kemudian disalurkan ke rongga ginjal.

Urin yang terbentuk dan terkumpul akan dibuang melalui jalur ureter, kandung kemih, dan uretra. Urin akan masuk ke dalam kandung kemih yang merupakan tempat penyimpanan urin sementara. Kandung kemih ini memiliki dinding yang elastis, dan dilapisi sel-sel epitel yang tebal. Ia mampu meregang sehingga dapat menampung sampai setengah liter urin. Kandung kemih ketika kosong akan tampak keriput, berbeda ketika terisi urin, bentuknya tampak seperti balon yang ditiup.

Uretra merupakan jalur keluarnya urin setelah berada di kandung kemih. Urin bisa keluar karena adanya tekanan di dalam kandung kemih. Tekanan ini selain disebabkan oleh pengaruh saraf juga disebabkan oleh akontraksi otot perut dan organ-organ yang menekan kandung kemih, sehingga urin dapat keluar dari tubuh kita.



No comments:

Post a Comment