google analitic

Script Google Adsense

Mempelajari Organ Ekskresi: Kulit



Selain ginjal, kulit juga merupakan salah satu organ ekskresi pada manusia. Adanya kulit menjadi bahan jualan berbagai produk kosmetik. Namun apakah kulit hanya semata sebagai fungsi estetika? Ataukah ada fungsi lain dari kulit yang selama ini luput diperhatikan?

Kulit manusia, dengan atau tanpa pemutih, bagaimanapun warnanya sangatlah penting peran dan fungsinya. Karena itu pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang kulit sebagai salah satu organ ekskresi pada manusia.

Fungsi kulit adalah:
  • melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan-kerusakan fisik; misalnya karena gesekan, penyinaran, kuman-kuman, dan zat kimia,
  • mengurangi kehilangan air, 
  • mengatur suhu tubuh, dan 
  • menerima rangsangan dari luar. 

Lapisan-Lapisan Penyusun Kulit




Kulit terdiri atas lapisan-lapisan, yaitu epidermis (kulit ari), dermis dan hipodermis. 

Epidermis dan dermis tersusun atas tiga lapisan, yaitu

  1. stratum korneum yang mati dan selalu mengelupas,
  2. stratum lusidum,
  3. stratum granulosum yang mengandung pigmen. 
Di bawah lapisan tanduk terdapat lapisan stratum germinativum. Lapisan ini terus-menerus membentuk sel-sel baru ke arah luar pada epidermis. Pada lapisan tanduk tidak terdapat pembuluh darah, serabut saraf, dan lapisan malpighi.

Pada lapisan dermis terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah dan limfa, indera, kelenjar keringat, serta kelenjar minyak.

Kelenjar keringat bentuknya seperti pembuluh yang panjang, letaknya memanjang dari lapisan malpighi hingga ke bagian dermis. Pangkal kelenjar keringat ini menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Saraf simpatik merupakan salah satu saraf otonom atau sistem saraf tak sadar, yaitu saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak pada sumsum tulang belakang.

Berdasarkan kerjanya, saraf otonom dapat dibedakan menjadi dua, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Saraf simpatik dan saraf parasimpatik bekerja secara berlawanan. Saraf simpatik meningkatkan kerja kelenjar keringat, sehingga merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat dan kapiler darah akan menyerap air dengan larutan NaCl dan sedikit urea. Air beserta larutannya inilah yang akan dikeluarkan menuju pori-pori kulit.


Pengeluaran Keringat Oleh Kulit


Tubuh manusia memiliki kemampuan untuk mengatur berapa banyak jumlah air yang harus dikeluarkan oleh tubuh agar jumlah air di dalam darah tetap seimbang. Cairan yang ada di dalam tubuh harus tetap seimbang, selain itu cairan tubuh juga harus tetap mempertahankan tekanan dalam darah.

Jumlah air di dalam darah akan diatur oleh otak pada bagian hipotalamus. Tatkala otak mendeteksi bahwa di dalam darah mengandung terlalu banyak air, maka hipotalamus akan melepaskan sejumlah hormon yang mendorong ginjal untuk meningkatkan jumlah urin yang dikeluarkan.

Begitu juga saat suhu udara panas, tatkala jumlah cairan di dalam darah tinggi, maka hipotalamus akan mengeluarkan hormon tertentu dan memberikan sinyal pada kelenjar keringat yang ada di dalam kulit untuk memproduksi lebih banyak keringat.


No comments:

Post a Comment