google analitic

Script Google Adsense

Organ Ekskresi: Paru-Paru dan Hati


Paru-Paru


Paru-paru sudah kita pelajari sebelumnya dalam bahasan tentang sistem transportasi dan sistem respirasi. Tetapi peran paru-paru tidak hanya pada proses pernapasan, namun paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi.

Di dalam proses respirasi, kita menghirup oksigen di udara, dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air saat menghembuskan napas.Reaksi kimia pada proses respirasi ini secara ringkas dapat kita tuliskan sebagai berikut.


Pada saat inspirasi (menarik napas), tekanan udara paru-paru lebih rendah 1 hingga 2 mmHg dibandingkan tekanan udara di atmosfer, sebaliknya pada saat ekspirasi (menghembuskan napas) tekanan udara paru-paru lebih tinggi 2 hingga 3 mmHg dibandingkan dengan tekanan udara atmosfer.

Hati



Hati atau liver, selain sebagai organ dalam sistem pencernaan makanan, juga sebagai organ dalam sistem ekskresi. Fungsi hati adalah merombak sel darah merah yang telah tua dan rusak. Pengubahan dan perombakan ini dilakukan oleh sel-sel khusus yang disebut sel histosit. Histosit memecah sel darah merah menjadi zat besi, globin, dan hemin.

Zat besi diambil dan disimpan dalam hati untuk dikembalikan lagi ke sumsum tulang. Globin digunakan untuk metabolism protein yang nantinya digunakan untuk membentuk hemoglobin (Hb) baru, sedangkan hemin diubah menjadi zat warna empedu berwarna hijau kebiruan yang disebut dengan bilirubin dan biliverdin.

Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) dikeluarkan ke usus dua belas jari dan dioksidasi menjadi urobilin. Urobilin yang berwarna kuning cokelat inilah yang berperan memberi warna pada feses dan urin. Hati mengekskresikan empedu yang berupa cairan yang mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral, serta pigmen bilirubin dan biliverdin.

Hati juga berperan menguraikan asam amino. Penguraian asam amino oleh hati ini  akan menghasilkan zat sisa urea yang bersifat racun bagi tubuh kita. Racun ini nantinya akan dikeluarkan melalui urin.

No comments:

Post a Comment