Pages

Cara Penanggulangan Pencemaran Air



Kita telah mengetahui dampak-dampak pencemaran air bagi kelangsungan kehidupan. Terasa mengkhawatirkan bukan? Tapi di dalam setiap permasalahan, selalu ada jawabannya, selalu ada solusinya, itu adalah janji Tuhan.

Nah, pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari tentang cara-cara menanggulangi pencemaran air. Kita bisa dan mampu melakukannya. Tergantung kemauan kita. Mau atau tidak?

Untuk menanggulangi pencemaran air, caranya mudah, yaitu dengan cara mengolah limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Tujuan dan asas pengolahan limbah adalah
  1. menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan terapung, 
  2. menguraikan bahan organik biodegradable (bahan organik biodegradable adalah bahan organik yang dapat terurai oleh aktivitas makhluk hidup), 
  3. meminimalkan bakteri patogen, serta 
  4. memerhatikan estetika dan lingkungan. 

Pengolahan air limbah dapat dilakukan melalui pembuatan kolam stabilisasi, instalasi pengolahan air, serta pengelolaan excreta.

Pembuatan Kolam Stabilisasi 


Kolam stabilisasi adalah metode pengolahan limbah secara alamiah untuk menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi ini bisa digunakan oleh semua kalangan karena murah harganya dan mudah penggunaannya.

Ada tiga macam kolam stabilisasi yang umum digunakan, yaitu kolam anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik pekat), dan kolam maturasi (pemusnahan mikroorganisme patogen).

IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) 



Instalasi pengolahan air limbah ini menggunakan alat-alat khusus. Pengolahan air limbah ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu primary treatment (pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan).

Primary treatment adalah pengolahan pertama yang bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan filter (saringan) dan bak sedimentasi.

Secondary treatment adalah pengolahan kedua yang bertujuan untuk mengoagulasikan, menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat organik dalam limbah.

Tertiary treatment atau pengolahan lanjutan merupakan lanjutan dari pengolahan kedua, yaitu penghilangan nutrisi atau unsur hara, khususnya nitrat dan fosfat, serta penambahan klor untuk memusnahkan mikroorganisme patogen.

Pengelolaan Excreta 


Di dalam air limbah rumah tangga banyak terkandung excreta. Excreta atau bahan buangan hasil metabolisme tubuh manusia ini banyak mengandung bakteri patogen penyebab penyakit. Excreta dapat menimbulkan berbagai penyakit jika tidak dikelola dengan baik.

Cara pengelolaan excreta dapat dilakukan antara lain dengan menampung dan mengolahnya pada jamban atau septictank yang ada di sekitar tempat tinggal, dialirkan ke tempat pengelolaan, atau dilakukan secara kolektif.

Jamban yang dibuat harus sehat untuk mencegah meresapnya air limbah excreta ke sumur atau resapan air. Kriteria jamban yang benar adalah: tidak mengotori permukaan tanah, permukaan air dan air tanah di sekitarnya; tidak menimbulkan bau, sederhana, jauh dari jangkauan serangga (lalat, nyamuk, atau kecoa).

Pengelolaan excreta ini mendatangkan manfaat lain. Escreta yang dikelola dalam septictank dapat diolah secara anaerobik menjadi biogas. Biogas ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar alternatif untuk rumah tangga. Pengelolaan excreta dengan tepat juga akan menjauhkan kita dari penyakit.

Pengelolaan Limbah Rumah Tangga


Untuk mengurangi sampah, khususnya hasil limbah rumah tangga, dapat dilakukan upaya pengurangan sampah. Untuk menangani sampah rumah tangga dapat digunakan prinsip ekologi yang dikenal dengan istilah 4R, yaitu recycle, reuse, reduce, dan repair.

Recycle (Pendaurulangan) 


Recycle adalah proses pemanfaatan sampah menjadi sesuatu/wujud yang lain yang bermanfaat. Contohnya adalah memanfaatkan sampah yang bisa terurai untuk dijadikan kompos.

Kompos ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman di sekitar rumah tempat tinggal kita.

Reuse (Penggunaan Ulang) 


Reuse adalah memanfaatkan sampah atau barang bekas untuk digunakan lagi. Proses reuse hanya bisa dilakukan untuk sampah yang tidak dapat terurai, selain itu juga dapat dimanfaatkan ulang. Misalnya botol kaca bekas sirup dapat dimanfaatkan lagi sebagai wadah untuk menyimpan air minum. Tas plastik dari toko atau supermarket digunakan lagi sebagai pembungkus belanjaan, pakaian kotor, sampah, dan lain sebagainya.

Reduce 


Reduce adalah melakukan pengurangan bahan/penghematan yang berpotensi menimbulkan limbah. Contohnya tidak meminta plastik pembungkus saat berbelanja, atau mengurangi jumlah plastik belanja. Lebih bagus lagi jika membawa sendiri tas belanja dari rumah.

Repair 


Repair artinya melakukan pemeliharaan. Contohnya adalah membuang sampah pada tempat semestinya, bukannya membuang sampah di sungai, misalnya.

No comments:

Post a Comment