google analitic

Script Google Adsense

Zat Aditif: Penyedap Makanan



Masakan Indonesia begitu kaya akan cita rasa. Perpaduan bumbu-bumbu dan rempah yang melimpah ruah di negeri kita, membuat banyak makanan khas Indonesia begitu menggoda. Bahkan nasi padang terlambat diketahui sebagai makanan terenak nomor satu di dunia. Mari kita sejenak menundukkan kepala bagi mereka yang tak pernah makan nasi padang.

Bumbu-bumbu dan rempah adalah salah satu contoh penyedap makanan. Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan yang digunakan sebagai penguat rasa protein, penurun rasa amis pada ikan, dan penguat aroma buah-buahan.


Penyedap Rasa


Bawang Merupakan Salah Satu Penyedap Rasa Alami

Generasi micin pastilah mengenal penyedap rasa, karena micin atau MSG, adalah salah satu penyedap rasa. Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan untuk meningkatkan cita rasa. Penyedap rasa ini ada yang dibuat dari bahan alami maupun sintetis.

Contoh penyedap rasa alami adalah bawang putih, bawang merah, kecap, gula, garam dapur, udang, teri atau ebi; kaldu ayam, kaldu ikan, dan kaldu sapi.

Penyedap rasa sintetis yang sering digunakan dan kita kenal baik adalah Monosodium glutamat (MSG), yang dibuat dari fermentasi tetes tebu oleh bakteri. MSG ini menguatkan rasa protein pada makanan.


Pemberi Aroma


Pemberi Aroma Vanilla

Pemberi aroma, sesuai namanya, adalah zat yang ditambahkan pada makanan untuk memberikan aroma tertentu pada makanan. Penambahan pemberi aroma ini menyebabkan makanan memiliki daya tarik tersendiri.

Zat pemberi aroma ini ada yang berasal dari bahan alami dan sintesis. Zat pemberi aroma alami, misalnya berasal dari ekstrak buah strawberry, ekstrak buah anggur, minyak atsiri, dan vanili.

Contoh pemberi aroma  sintetis, misalnya amil kaproat yang memberi aroma apel, amil asetat yang memberi aroma pisang ambon, etil butirat yang memberikan aroma nanas, vanilin yang memberikan aroma vanili, dan metil antranilat  yang memberikan aroma anggur.


No comments:

Post a Comment