google analitic

Script Google Adsense

Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan



Pada 9 Maret 2016 lalu beberapa wilayah di Indonesia mendapat “jatah” gerhana matahari. Langit selama beberapa saat tampak gelap walaupun matahari sedang bersinar. Peristiwa ini bukanlah peristiwa yang aneh, bahkan menjadi peristiwa yang ditunggu banyak masyarakat Indonesia.

Gerhana terjadi ketika posisi bulan atau bumi menghalangi sinar matahari, sehingga bumi atau bulan tidak mendapatkan sinar matahari. Terdapat dua jenis gerhana, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan.

Gerhana Matahari 




Gerhana matahari terjadi ketika bayangan bulan menutupi permukaan bumi. Di mana bulan berada di antara matahari dan bumi, dalam satu garis. Gerhana matahari terjadi pada waktu terjadinya bulan baru.

Karena ukuran bulan lebih kecil dibandingkan bumi atau matahari, maka terjadi tiga kemungkinan gerhana, yaitu sebagai berikut.

  1. Gerhana matahari total, terjadi pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti (umbra), sehingga cahaya matahari tidak ada sama sekali. Gerhana matahari total terjadi hanya dalam waktu sekitar 6 menit.
  2. Gerhana matahari cincin, terjadi pada daerah yang terkena lanjutan bayangan inti (umbra), sehingga matahari kelihatan seperti cincin.
  3. Gerhana matahari sebagian, terjadi pada daerah-daerah yang terletak di antara bayangan inti (umbra), dan penumbra (bayangan kabur), sehingga matahari kelihatan sebagian.


Gerhana Bulan


Fase gerhana bulan
Gerhana bulan terjadi saat bulan memasuki bayangan bumi, di mana bumi berada di antara matahari dan bulan. Gerhana bulan hanya bisa terjadi pada waktu bulan purnama.

Pada saat seluruh bagian bulan masuk ke dalam daerah umbra bumi, maka terjadilah gerhana bulan total. Proses bulan berada dalam penumbra bisa mencapai 6 jam, dan dalam umbra hanya sekitar selama 40 menit.

No comments:

Post a Comment