google analitic

Script Google Adsense

Penyebab Terjadinya Pergerakan Lempeng Tektonik



Coba perhatikan dan amati ketika kita memasak air hingga mendidih. Ketika air mendidih akan timbul gelembung-gelembung udara yang bergerak naik dan hilang di permukaan. Bagaimana hal itu dapat terjadi?
Berdasarkan prinsip kalor, ketika air dipanaskan maka air di dasar panci akan berubah menjadi uap air(gelembung) yang massa jenisnya lebih kecil. Karena massa jenis uap air lebih kecil dibandingkan air, maka udara akan bergerak naik ke permukaan. Sesampainya di permukaan, suhu uap air tersebut akan turun sehingga akan kembali ke wujudnya semula, yaitu air. Hal tersebut terus-menerus berlangsung jika air dipanaskan. Perpindahan kalor dengan cara tersebut dinamakan konveksi.

Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya bahwa Wegener belum dapat menjelaskan bagaimana lempeng bergerak. Tetapi berkat teknologi yang ada saat ini, para ilmuwan telah menemukan beberapa penjelasan tersebut. Salah satu teori yang diajukan ilmuwan adalah terjadinya perpindahan panas dari inti bumi menuju ke lapisan mantel secara konveksi. Mirip peristiwa mendidihnya air yang dimasak.


Inti bumi dengan suhu hingga 6.000 derajat celcius akan memanaskan material mantel bumi bagian bawah, sehingga massa jenis material tersebut berkurang. Akibatnya, material mantel bumi tersebut bergerak naik dari dasar ke permukaan mantel. Sesampainya di permukaan, material tersebut akan mengalami penurunan suhu, sehingga massa jenisnya bertambah.

Karena massa jenisnya bertambah, maka material tersebut akan kembali turun ke dasar mantel. Di dasar mantel, material tersebut akan terkena panas bumi kembali, sehingga terjadilah proses seperti di awal. Dengan demikian proses konveksi terjadi terus menerus. Berdasarkan teori inilah ilmuwan berhipotesis bahwa konveksi inti bumi ini yang menyebabkan pergerakan lempeng.

Bumi merupakan planet yang dinamis dengan bagian inti yang sangat panas. Panas dari inti bumi yang berpindah secara konveksi ini yang mengakibatkan pergerakan lempeng, yang mengakibatkan interaksi antarlempeng. Interaksi antarlempeng ini dapat membentuk sebuah palung laut, pegunungan, dan gunung berapi.

Ketika lempeng bergerak, ada energi yang dilepaskan berupa gelombang seismik atau yang dikenal dengan gempa. Efek pergerakan lempeng dapat kamu amati pada peristiwa erupsi gunung berapi, atau sebuah tempat yang berubah setelah terjadi gempa atau aktivitas gunung berapi.

No comments:

Post a Comment