google analitic

Script Google Adsense

Mengetahui Penyebab Gempa Bumi



Indonesia merupakan wilayah rawan bencana. Salah satu bencana alam yang patut diwaspadai adalah gempa bumi. Sejatinya gempa bumi adalah peristiwa alam yang wajar terjadi. Tetapi menjadi disebut bencana ketika menimbulkan korban jiwa dan kerugian lain.

Sebenarnya bagaimanakah terjadinya gempa bumi? Apakah penyebab gempa bumi?


Kamu harus tahu bahwa batuan pada lempeng mengalami perubahan bentuk (deformasi) secara perlahan dalam jangka waktu tertentu. Saat batuan tersebut mengeras/menegang maka energi potensialnya terus bertambah. Nah, energi potensial ini akan dilepaskan ketika lempeng bergerak atau patah. Energi yang terlepas ini mengakibatkan terjadinya getaran yang merambat melalui material bumi lainnya. Semakin besar energi yang dilepaskan, maka semakin terasa pula getarannya. Inilah yang kita kenal sebagai gempa bumi.

Tatkala sebuah lempeng patah menjadi dua bagian, maka masing-masing bagian akan bergerak menjauh. Daerah lempeng yang patah ini dinamakan fault (patahan/sesar). Sesar/patahan yang terjadi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, bergantung pada bagaimana sebuah gaya bekerja pada lempeng yang patah tersebut.

Jenis-Jenis Patahan



Jenis-jenis patahan/sesar

Jika sebuah gaya menarik sebuah lempeng dengan arah berlawanan, maka akan terbentuk sesar normal seperti pada gambar A. Struktur batuan lempeng yang ada di atas sesar akan bergeser turun pada sesar normal.

Jika sebuah gaya yang mendorong lempeng saling mendekat, maka akan menekan lempeng tersebut dari arah yang berlawanan. Gaya dorong ini menyebabkan struktur batuan lempeng di bagian atas sesar bergerak naik, seperti gambar B. Fenomena ini disebut reverse fault (sesar terbalik).

Jika yang bekerja pada lempeng adalah gaya geser, maka akan membentuk strike-slip fault (sesar geser). Gaya geser mengakibatkan lempeng di kedua sisi sesar geser bergerak berlawanan pada permukaan bumi, diilustrasikan pada gambar C.

Gelombang Seismik


Gempa bumi juga melepaskan gelombang (getaran yang merambat), yang merambat sepanjang permukaan bumi, disebut dengan gelombang seismik.

Sebuah titik pada kedalaman bumi yang menjadi pusat gempa disebut hiposentrum, sedangkan permukaan bumi yang berada di atas hiposentrum disebut episentrum. Dua titik tersebut diilustrasikan seperti pada gambar di bawah.


Saat terjadi pergerakan lempeng, gelombang seismik akan muncul di hiposentrum. Kemudian gelombang tersebut akan merambat ke segala arah. Gelombang seismik ini selain merambat ke bagian dalam bumi, juga merambat ke permukaan bumi. Gelombang yang merambat di permukaan bumi inilah yang menyebabkan kerusakan saat terjadi gempa.

Gelombang seismik yang merambat di bagian dalam bumi dapat dibedakan menjadi gelombang primer dan gelombang sekunder. Gelombang primer (p-wave) bergerak melalui material batuan, di mana partikel batuan akan bergetar searah dengan arah rambat gelombang seismik. Jadi, gelombang primer merupakan gelombang longitudinal.

Sedangkan gelombang sekunder (s-wave) merambat melalui batuan dengan menggetarkan partikel batuan tegak lurus dengan arah rambat gelombang seismik. Jadi gelombang sekunder merupakan gelombang transversal. Gelombang lainnya merambat di permukaan bumi dengan menggetarkan batuan dan tanah sejajar dengan permukaan bumi. Gerakan tersebut dapat menghancurkan bangunan yang ada di atasnya.


No comments:

Post a Comment