google analitic

Script Google Adsense

Ilmu Tentang Gempa Bumi



Mengapa gempa bumi perlu dipelajari? Lha wong makhluk hidup sekecil semut, yang saat menggigit terasa sakit itu kita pelajari. Mengapa yang sering menimbulkan kerusakan seperti gempa bumi tidak dipelajari?

Gempa bumi perlu dipelajari, agar manusia bisa belajar bagaimana memanfaatkan alam, bagaimana menjaga harmonisasi dengan alam, dan belajar mengendalikan efek buruk dari gempa bumi.

Seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi. Ilmuwan yang mengkaji gempa bumi disebut ahli seismologi. Sedangkan seismograf adalah alat yang digunakan untuk mencatat data gelombang seismik.

Seismograf memiliki gulungan kertas yang terpasang pada sebuah tabung yang berputar. Di atas kertas tersebut terdapat jarum dengan sebuah pena. Ketika terdapat gelombang seismik, bukan jarum yang bergerak, melainkan gulungan kertaslah yang akan bergetar, sementara jarum tetap diam. Jarum dengan pena yang terpasang akan menggambarkan grafik gelombang seismik pada kertas. Ketinggian garis pada kertas menggambarkan besarnya energi yang dilepaskan saat terjadi gempa, yang dikenal sebagai magnitude.

Grafik hasil pencatatan seismograf dinamakan seismogram.

Hasil pencatatan aktivitas gelombang seismik yang berupa seismogram dapat menentukan jarak episentrum dan stasiun seismik. Ketika terdapat aktivitas gelombang seismik (misalnya terjadi gempa bumi), gelombang primer merambat lebih cepat dibandingkan gelombang sekunder. Gelombang primer tercatat lebih dulu di seismograf. Dalam seismogram, gelombang primer dan sekunder digambarkan terpisah. Selisih/jarak antara gelombang primer dan sekunder menggambarkan adanya perbedaan waktu datangnya gelombang. Semakin jauh perbedaan waktu datangnya gelombang, maka semakin jauh pula letak episentrum gempanya.


Oleh karena itu, apabila menggunakan informasi dari seismogram, maka ahli seismologi menggambarkan lingkaran dengan radius yang sama dengan jarak gempa untuk 3 stasiun seismik. Seperti terlihat pada gambar di bawah. Titik temu dari 3 lingkaran tersebut merupakan episentrum. Untuk memastikan episentrum sebuah gempa, dapat digunakan data dari berbagai stasiun seismik.


Kekuatan sebuah gempa (magnitude) pada suatu daerah dinyatakan dengan Skala Richter. Pengukuran kekuatan gempa (magnitude) ini didasarkan pada amplitudo atau grafik gelombang seismik di seismogram. Angka pada Skala Richter menunjukkan besarnya energi gempa yang dilepaskan. Berdasarkan gempa yang terjadi sampai saat ini, rentang Skala Richter adalah antara 1,0 - 10,0. Setiap kenaikan sebesar 1,0 skala, energi gempa yang dihasilkan 32 kali lebih besar.

Misalnya, sebuah gempa berkekuatan 5 Skala Richter melepaskan energi 32 kali lebih besar dibandingkan energi yang dilepaskan gempa dengan kekuatan 4 Skala Richter. Pencatatan pada seismogram juga akan menunjukkan gelombang gempa 5 Skala Richter lebih tinggi dibandingkan gelombang gempa dengan kekuatan 4 Skala Richter.

Besarnya magnitude sebuah gempa menunjukkan besarnya energi yang dilepaskan. Semakin besar magnitude sebuah gempa, maka energi yang dilepaskan juga semakin besar. Akibatnya, kerusakan yang terjadi juga semakin besar. Berdasarkan besar magnitude dan kerusakan yang ditimbulkan, gempa dikategorikan seperti pada tabel berikut.




No comments:

Post a Comment