google analitic

Script Google Adsense

Teori-Teori Pergerakan Lempeng

Teori Pergerakan Benua


Jika kengangguren, cobalah membeli bola dunia, potonglah gambar masing-masing benua yang ada, kemudian satukan kembali, apakah yang terjadi? Ternyata bola dunia itu hancur (lawasss). Baiklah serius, potongan benua tersebut akan membentuk kesatuan layaknya sebuah puzzle.

Berdasarkan fakta tersebut, Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi asal Jerman, mengajukan sebuah teori yang dikenal dengan teori pergerakan benua (continental drift). Wegener menjelaskan dalam teorinya, bahwa pada zaman dahulu, semua benua di bumi menyatu membentuk sebuah daratan yang sangat luas (Pangeae). Tetapi kemudian benua tersebut terpisah dan bergerak menjauh secara perlahan. Hal ini terjadi sekitar 200 tahun yang lalu.

Teori pergerakan benua


Selain itu, penemuan fosil Mesosaurus juga mendukung teori pergerakan benua. Salah satu buktinya dengan adanya penemuan fosil Mesosaurus. Mesosaurus merupakan jenis reptil yang hidup di darat dan di air tawar. Fosilnya ditemukan di Amerika Selatan dan Afrika, padahal kedua benua ini terpisahkan oleh samudera yang sangat luas nan dalam.

Wegener mempunyai hipotesis bahwa Mesosaurus tidak mungkin berenang di samudra untuk sampai ke benua lain. Ia beranggapan Mesosaurus hidup di kedua benua tersebut pada saat benua-benua masih menyatu.

Selain fosil Mesosaurus, ada juga penemuan-penemuan fosil lainnya yang mendukung teori pergerakan lempeng. Beberapa penemuan fosil tersebut, antara lain
  1. Fosil Cynognathus yang ditemukan di Amerika Selatan dan benua Afrika, 
  2. Fosil Lystrosaurus yang ditemukan di benua Afrika, India (benua Asia) , dan Antartika, 
  3. Fosil tumbuhan Glossopteris ditemukan di Amerika Selatan, Afrika, India, Antartika, dan Australia

Jika benua-benua pernah menyatu, maka bebatuan yang menyusun benua tersebut akan memiliki kesamaan. Dan hal ini terbukti, struktur bebatuan pegunungan Appalachian di Amerika Serikat memiliki kesamaan dengan batuan di Greenland dan Eropa Barat. Selain itu, struktur batuan di Amerika Selatan dan Afrika juga memiliki kesamaan.

Kesamaan struktur batuan menjadi salah satu fakta pendukung bahwa benua pernah menyatu. Akan tetapi, teori pergerakan benua yang diajukan Wagener tidak dapat menjelaskan bagaimana benua berpisah dan bergerak menjauh. Oleh karena itu, teori ini ditolak oleh para ahli pada saat itu.

Teori Pergerakan Dasar Laut (Seafloor Spreading)




Pada awal tahun 1960, Harry Hess, seorang ilmuwan dari Princeton University, mengajukan teori yang bernama Seafloor Spreading atau pergerakan dasar laut.

Hess menjelaskan bahwa di bagian bawah kerak bumi, material penyusunnya adalah material yang panas dan memiliki massa jenis yang rendah. Akibatnya, material tersebut akan naik ke punggung kerak samudra. Kemudian material ini akan bergerak ke samping bersama dasar kerak samudra, sehingga bagian dasar kerak samudra tersebut menjauh dari punggung kerak samudra dan akan membentuk sebuah patahan. Proses ini diilustrasikan pada gambar di atas.

Karena terbentuk patahan, magma akan naik ke atas dan mengisi patahan tersebut. Magma yang telah sampai ke patahan kemudian akan mendingin, sehingga terbentuklah kerak yang baru.

Teori pergerakan dasar laut (seafloor spreading) ini mampu menjelaskan bagaimana proses terbentuknya lembah maupun gunung bawah laut. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian ternyata usia batuan pada punggung kerak samudra lebih tua dari usia batuan pada dasar kerak.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa batuan di punggung kerak samudra baru terbentuk karena efek seafloor spreading.

Teori Tektonik Lempeng



Sekitar tahun 1960, para ilmuwan mengembangkan sebuah teori berdasarkan teori pergerakan benua (continental drift) dan teori seafloor spreading. Teori ini disebut teori tektonik lempeng. Berdasarkan teori lempeng ini, kerak bumi dan bagian atas dari mantel bumi terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian ini disebut lempeng. Lempeng ini bersifat plastis dan dapat bergerak di lapisan ini. Lempeng tersusun atas kerak dan bagian atas daripada mantel bumi.

Berdasarkan teori tektonik lempeng, bagian luar bumi tersusun atas litosfer yang dingin dan kaku (lempeng), serta tersusun oleh astenosfer yang bersifat plastis yang berada di bawah lempeng. Jadi, lempeng seolah-olah mengapung dan bergerak di atas astenosfer.

Ketika lempeng bergerak, maka akan terjadi interaksi antarlempeng. Lempeng dapat bergerak saling menjauh dan memisah, juga bisa saling mendekat hingga terjadi tubrukan antarlempeng. Jenis pergerakan lempeng tersebut dapat diamati pada gambar di bawah.


Pergerakan sebuah lempeng berakibat perubahan pada lempeng lainnya. Berbagai lempeng yang ada di atas dapat bergerak secara terpisah maupun bersamaan.

Apabila dua lempeng bergerak saling menjauh, lempeng tersebut bersifat divergent. Lempeng yang bersifat divergent antara lain lempeng Indo-Australia yang bergerak menjauh dari lempeng Antartika, serta lempeng Amerika Utara yang bergerak menjauh dari lempeng Eurasia.

Pergerakan divergent ini akan mengakibatkan perisiwa patahan/retakan. Salah satu patahan yang terbesar di dunia adalah patahan San Andreas di California, Amerika Serikat yang panjangnya mencapai 1.300 km.

Jika terdapat dua lempeng yang saling mendekat, maka pergerakan tersebut disebut convergent. Lempeng yang bergerak konvergen antara lain, lempeng Indo-Australia yang bergerak mendekat dengan lempeng Filipina, serta lempeng Indo- Australia dengan lempeng Eurasia.

Pergerakan lempeng secara konvergen akan mengakibatkan tabrakan antarlempeng, yang mengakibatkan terjadi fenomena subduksi dan tabrakan antarbenua.

Subduksi merupakan hasil tabrakan lempeng samudra dengan lempeng benua yang mengakibatkan lempeng samudra menyelusup ke bawah lempeng benua seperti pada gambar di bawah. Salah satu akibat tabrakan ini adalah terbentuknya palung laut.


Tabrakan antarbenua terjadi tatkala kerak benua bergerak saling mendekat. Salah satu fakta terjadinya tabrakan antarbenua adalah pegunungan Himalaya. Pegunungan ini terbentuk karena ada dua lempeng benua yang bertabrakan, sehingga mengakibatkan salah satu kerak benua terdorong ke atas dan membentuk pegunungan.


1 comment:

  1. artikelnya sangat bermnafaat
    http://fauziaherbal.com/

    ReplyDelete