google analitic

Script Google Adsense

Mengenal Kandungan Logam Pada Baja



Baja


Baja biasanya digunakan sebagai komponen utama pada mesin-mesin, rangka (chassis) mobil, kapal, kereta, berbagai perkakas rumah tangga, senjata, sebagai rangka bangunan, dan banyak lagi kegunaannya. Sesungguhnya baja logam paduan (alloy) antara besi (Fe) sebagai bahan utama dengan karbon (C) yang komposisinya sekitar 0,2% hingga 2,1%.

Selain karbon, dalam baja juga terkandung banyak unsur seperti mangan (Mn), fosfor (P), sulfur (S), silicon (Si), sebagian kecil oksigen (O), nitrogen (N), dan alumunium (Al). Untuk meningkatkan kualitas baja biasanya dilakukan dengan menambahkan nikel (Ni), krom (Cr), molybdenum (Mo), boron (B), titanium (Ti), vanadium (V), dan niobium (Nb).

Unsur karbon dalam baja berfungsi sebagai bahan pengeras dan meningkatkan kekuatan tariknya sehingga dapat mencegah pergeseran atom-atom dalam logam baja. Karbon dapat mengisi ruang kosong antar atom besi pada ikatan logam sehingga logam menjadi lebih rapat dan keras.

Untuk mencegah korosi pada baja, biasanya ditambahkan kromium (Cr) sebesar minimal 11% dari total bahan. Penambahan kromium ini akan membentuk lapisan yang keras pada permukaan baja. Kita mengenalnya sebagai stainless steel (baja tahan karat). Stainless steel ini banyak digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai peralatan dapur.

Baja Ringan (Galvanum)


Galvanum untuk atap rumah

Galvanum adalah logam baja tipis yang dilapisi campuran logam yang terdiri atas 55% alumunium (Al), 43% seng (Zn), dan silicon (Si) sebanyak 1,6%.

Galvanum banyak digunakan sebagai atap rumah untuk menggantikan kayu. Material galvanum lebih ramah lingkungan, anti karat, dan memiliki ketahanan sangat tinggi, dibandingkan dengan kayu sebagai atap rumah.




No comments:

Post a Comment