google analitic

Script Google Adsense

Mengenal Bahan Logam Perunggu dan Kuningan


Kandungan Logam pada Perunggu


Perunggu adalah logam campuran antara tembaga (Cu) sebagai komponen utamanya dengan jenis logam lain seperti timah (Sn). Selain dengan timah, logam lain yang dapat dicampurkan pada perunggu adalah mangan (Mn), aluminium (Al), fosfor (P), atau silikon (Si).

Pada umumnya, dalam perunggu terkandung tembaga sebesar 88%, sedangkan 12%-nya adalah timah. Titik lebur perunggu beragam, tergantung dari perbandingan komponen penyusunnya. Umumnya perunggu memiliki titik lebur 950 derajat Celcius.

Perunggu tidak dapat ditarik magnet, kecuali jika dalam pembuatannya diberi unsur besi atau nikel.

Perunggu lebih kuat dibandingkan tembaga dan digunakan secara luas dalam industri.  Perunggu juga tahan terhadap korosi akibat air laut. Sehingga banyak digunakan sebagai kincir kapal dan bagian lain kapal yang berhubungan dengan air laut.

Selain itu perunggu juga banyak digunakan dalam pembuatan prasasti, gamelan, serta medali.


Kandungan Logam pada Kuningan


Cymbal drum dari kuningan

Kuningan adalah logam paduan antara tembaga (Cu) dan seng (Zn). Perbandingan antara tembaga dan seng beragam, tergantung pada karakteristik kuningan yang ingin dihasilkan. Namun, umumnya kadar tembaga dalam kuningan antara 60-90% dari massa total.

Kuningan banyak dimanfaatkan sebagai bahan dekorasi rumah karena memiliki warna yang cerah seperti emas. Selain itu kuningan juga banyak digunakan sebagai bahan pembuatan alat-alat rumah tangga dan alat musik seperti terompet dan cymbal drum.

Kandungan tembaga di dalam kuningan mampu membunuh bakteri-bakteri seperti Staphylococcus aureus, E. coli, dan Pseudomonas aeruginosa dalam hitungan menit hingga jam.

Tembaga dapat membunuh mikroorganisme dengan beberapa mekanisme, antara lain:

  • merusak struktur membran sel bakteri sehingga mematikan bakteri, 
  • mengganggu keseimbangan ion dalam bakteri, 
  • mengganggu tekanan osmosis dalam bakteri, dan 
  • membentuk senyawa hidrogen peroksida (H2O2) pada membran bakteri.




No comments:

Post a Comment