google analitic

Script Google Adsense

Menghitung Tegangan Jepit dan Arus Listrik pada Rangkaian Tertutup



Sumber tegangan adalah sebuah alat atau perangkat yang dapat menimbulkan beda potensial listrik. Sebuah sumber tegangan yang memiliki energi yang dapat dipergunakan untuk mengalirkan arus listrik disebut dengan GGL, dinyatakan dalam satuan E. Sumber-sumber tegangan itu sendiri pada umumnya mempunyai hambatan yang disebut hambatan dalam, dinyatakan dalam r.

Kita ambil contoh sebuah lampu senter. Sumber tegangan pada lampu senter terletak pada baterai-baterainya. Arus listrik yang dihasilkan oleh satu buah baterai pada umumnya adalah sebesar 1,5 volt, inilah yang disebut dengan GGL. Artinya, di antara kutub-kutub baterai ada tegangan sebesar 1,5 volt sebelum dirangkaikan untuk menyalakan senter.

Tiap-tiap baterai tersebut mempunyai hambatan dalam. Sementara hambatan luar antara lain terdapat pada jaringan kabel-kabel dan lampu. Jika baterai diletakkan pada senter dan saklar dinyalakan, maka akan ada arus yang mengalir, dan tegangan di antara kutub-kutub baterai disebut sebagai tegangan jepit.

Antara besar GGL dan tegangan jepit ada selisih dikarenakan hambatan dalam baterai.

Menurut Hukum Ohm, besar kuat arus listrik (I) yang mengalir pada rangkaian tertutup adalah:


Sehingga untuk menghitung besar tegangan jepit adalah:


Dengan

r   = hambatan dalam baterai (ohm)
R  = hambatan luar baterai (ohm)
E  = GGL baterai (volt)
V  = tegangan jepit (volt)
I   = arus listrik (ampere)

Pada rangkaian seri, untuk menghitung arus listrik I digunakan rumus berikut:


Di mana, n = jumlah baterai

Sedangkan pada rangkaian paralel, untuk menghitung arus listrik I digunakan rumus berikut ini:


No comments:

Post a Comment