google analitic

Script Google Adsense

Peranan Organisme Tanah Bagi Keberlangsungan Kehidupan



Di dalam tanah selain terdapat makhluk hidup yang dapat dilihat dengan mata telanjang, juga terdapat milyaran organisme yang tinggal di dalamnya. Dari sekian banyak organisme tanah tersebut hanya sedikit yang sudah mampu dikenali oleh para ahli.

Organisme tanah ini umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas, yang terletak kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah. Sebagian besar (80 hingga 100%) aktivitas biologis yang ada di tanah dilakukan oleh jamur dan bakteri.
Hasil dari aktivitas biologis yang dilakukan oleh hewan, jamur, dan mikroorganisme inilah yang mempengaruhi tekstur, kesuburan, dan kegemburan tanah.

Organisme tanah mempunyai banyak peran  antara lain sebagai dekomposer, pereaksi kimia dalam tanah, pengurai polutan, pencegah penyakit tanah, pemberi pengaruh tekstur tanah, serta pengatur kegemburan dan struktur tanah.

Dekomposer


Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi materi organik yang lebih sederhana. Materi organik ini misalnya daun-daun yang jatuh, ranting-ranting, dan bangkai hewan.

Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan batuan menjadi bahan-bahan anorganik atau biasa disebut dengan mineral tanah. Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan unsur/zat hara yang merupakan nutrisi bagi tanaman.

Pembuatan pupuk kompos, yaitu pupuk dari bahan organik, juga memanfaatkan keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer.

Pereaksi Kimia dalam Tanah


Reaksi penguraian materi organik melibatkan bakteri yang terdapat di tanah. Bakteri-bakteri tersebut misalnya:

  • Bakteri Nitrosomonas turut berperan menguraikan materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat. Nitrat adalah senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. 
  • Mikoriza, jamur ini mampu membantu tanaman meningkatkan kemampuannya menyerap unsur hara berupa fosfor.


Pengurai Polutan dalam Tanah


Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan zat penyebab polusi (polutan) dalam tanah. Misalnya saja bahan kimia herbisida dari hasil pertanian.

Aktivitas organisme tanah yang tinggi menyebabkan penguraian herbisida dapat dilakukan lebih cepat. Unsur yang mengandung racun dan polutan seperti arsenik, kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Bakteri-bakteri ini menyebabkan polusi tidak bertambah parah.

Pencegah Penyakit Tanah


Pada situasi dan kondisi normal tatkala tanah memiliki jumlah senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi maka organisme tanah dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal ini bisa tercipta jika aktivitas pertanian dan perkebunan berlangsung secara wajar, tidak berlebihan, dan tidak berlebihan menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida.

Prinsip rantai makanan, yaitu predator dan mangsa, juga berlaku pada organisme yang ada di tanah, sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.

Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah


Berdasarkan teksturnya, tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Penggolongan ini didasarkan pada jumlah partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang terdapat di dalam tanah adalah pasir, debu, dan tanah liat.

Jenis tanah dikelompokkan berdasarkan ukuran partikel-partikel penyusunnya, oleh karena itu kita menggolongkan tanah menjadi beberapa jenis seperti tanah lempung, tanah liat, tanah liat berpasir, ataupun tanah campuran dari ketiganya. Jenis tanah dapat diberi nama berdasarkan ukuran partikel utama atau kombinasi dari ukuran partikel yang paling banyak terdapat di dalamnya.

Misalnya kita dapat menyebut “tanah liat berpasir” ketika tanah tersebut dapat kita buat menjadi semacam pita yang tipis dan panjang, serta terasa berpasir. Tanah tersebut tersusun atas tanah liat dan pasir.

Beberapa makhluk hidup seperti cacing atau akar tumbuhan mempunyai peran bagi pembentukan struktur tanah. Cacing dan akar tumbuhan ini mampu mempercepat pemecahan partikel-partikel tanah dari batuan. Akar tumbuhan mampu mengeluarkan zat asam sehingga mampu menembus batuan, sehingga secara kimiawi dapat membantu pelapukan batuan.

Tekstur tanah ini mempengaruhi sifat-sifat tanah. Tanah pasir memiliki tekstur berbutir sehingga memiliki porositas yang tinggi. Artinya tanah pasir kurang mampu menyimpan atau menahan air karena air akan mudah mengalir melewati celah-celah yang cukup besar.

Beda halnya dengan tanah liat, tanah liat tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil sehingga dapat menyimpan air lebih lama. Jika tanah liat diberi air, pergerakan atau aliran air lebih lambat dibandingkan dengan tanah pasir.

Sifat tanah ini akan mempengaruhi kemampuan tanah menyediakan nutrisi dan air yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan yang hidup di atasnya.

Tanah yang subur memiliki perpaduan tanah lempung, tanah liat, dan pasir dalam proporsi yang hampir sama. Tanah liat sulit ditembus air, akibatnya kandungan air dalam tanah dapat terjaga. Adanya pasir yang memiliki pori-pori yang cukup besar akan memudahkan sel-sel akar mendapatkan oksigen. Perpaduan ketiganya sangat menguntungkan tumbuhan yang tumbuh pada tanah tersebut.

Pengatur Kegemburan dan Struktur Tanah


Selain tekstur, organisme tanah juga membantu terbentuknya struktur tanah. Struktur tanah adalah susunan partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain membentuk suatu gumpalan. Partikel-partikel tanah ini direkatkan oleh semacam perekat organik yang dihasilkan oleh organisme tanah. Organisme tanah menghasilkan lendir yang akan bercampur dengan tanah sehingga membuat partikel tanah terkumpul dan membentuk gumpalan-gumpalan tanah.

Gumpalan tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan pertumbuhan populasi organisme tanah. Selain itu adanya jamur di tanah juga mampu membantu pembentukan gumpalan tanah.

Struktur tanah dan kegemburan tanah saling terkait satu sama lain. Organisme tanah mampu membuat pori-pori tanah yang dapat membuat tanah menjadi gembur dan memungkinkan udara masuk ke dalam tanah (aerasi tanah). Pori-pori tanah ini dapat terbentuk karena pergerakan organisme tanah seperti cacing tanah, kaki seribu, dan lipan.

Pori-pori tanah juga berguna untuk menambah tingkat penyerapan air oleh tanah. Tanah dengan aerasi dan jumlah air yang cukup, sangat baik untuk menunjang pertumbuhan tanaman.

No comments:

Post a Comment