Tanah sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan dan organisme yang ada di dalamnya. Tanah sendiri merupakan campuran dari beragam komponen seperti: batuan yang telah lapuk, penguraian bahan organik, mineral, air, dan udara.
Terbentuknya tanah karena adanya pelapukan fisik, kimia, dan biologis. Faktor fisik yang mempengaruhi pembentukan tanah adalah iklim, adanya sinar matahari, dan curah hujan yang mempengaruhi suhu bumi sehingga membantu mempercepat pelapukan batuan.
Pelapukan tanah secara biologis dibantu oleh adanya mikroorganisme tanah, selain itu jenis vegetasi tumbuhan juga mempengaruhi proses pembentukan tanah. Faktor lainnya yang mempengaruhi pembentukan tanah adalah tipe batuan, topografi (relief tanah suatu daerah), serta waktu.
Perlu diketahui bahwa dibutuhkan waktu ribuan tahun untuk membentuk tanah setebal beberapa sentimeter.
Ketika tanah digali sampai dalam biasanya akan tampak lapisan-lapisan tanah (horizon tanah) yang memiliki gradasi warna yang berbeda seperti pada gambar di bawah.
Pada bagian tanah paling atas, tumbuhan memperoleh nutrisi dari tanah berupa air dan mineral-mineral. Tanah bagian atas yang kaya nutrisi ini juga rentan kehilangan kandungan mineral dan nutrisi akibat beberapa kejadian alam seperti hujan dan banjir apabila tidak ada tumbuhan yang hidup di atasnya.
Erosi Tanah
Erosi tanah atau berpindahnya sebagian lapisan tanah merupakan salah satu bencana alam yang pada umumnya disebabkan oleh ulah manusia. Erosi tanah yang terjadi di Indonesia biasanya akibat derasnya arus air yang melewati suatu kawasan bertanah.
Erosi tanah mengikis lapisan tanah teratas yang subur dan banyak dihuni oleh organisme tanah. Dengan demikian yang tersisa adalah tanah yang kurang subur dan kualitas tanah menjadi kurang baik.
Agar tanah terhindar dari bahaya erosi upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan reboisasi atau penanaman kembali tanah yang gundul dan tanah yang banyak dilewati arus air. Selain itu dengan menerapkan terasering maka dapat menjaga hilangnya tanah akibat aliran air pada lahan-lahan yang miring.
No comments:
Post a Comment