Tanah merupakan bagian permukaan bumi tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan serta tempat hidupnya berbagai jenis hewan dan milyaran mikroorganisme. Tanah terdiri atas banyak komponen yaitu batuan, udara, humus, air, mineral, dan komponen organik.
Batuan
Kita dapat dengan mudah menemukan batuan di sekitar tanah. Batuan adalah bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun dari campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi.
Batuan juga bisa berasal dari magma gunung berapi yang mendingin
Para ahli geologi mengelompokkan batuan menjadi tiga jenis berdasarkan proses terjadinya yaitu: batuan beku, sedimen, dan metamorf.
Batuan-batuan yang ada di bumi mengalami pelapukan sehingga menjadi salah satu bahan pembentuk tanah.
Udara
Pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa pada tanah terdapat udara?
Meskipun tanah adalah benda yang kelihatannya saja padat, tetapi sebenarnya di dalamnya terdapat rongga-rongga yang berisi udara.
Berdasarkan gambar di atas, kita dapat mengetahui bahwa rongga udara terdapat di antara partikel (butiran) tanah. Selain di antara partikel tanah, rongga udara juga terdapat di antara batuan yang terdapat di tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antarapartikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu.
Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah, misalnya cacing, lipan, dan kaki seribu.
Humus
Humus adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian) komponen organik. Misalnya hewan atau tumbuhan, bahkan manusia yang telah mati; daun yang gugur, ataupun feses oleh bakteri dan jamur. Kita sering mendengar bahwa humus merupakan tanah yang subur.
Tanah humus memiliki tekstur gembur dan memiliki banyak pori-pori sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran udara. Kondisi tersebut menyebabkan tanah humus mampu mempertahankan air sehingga tanah selalu lembab, dan akar tumbuhan memperoleh cukup udara. Tanah humus juga mengandung mineral-mineral dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tanaman.
Air
Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, seperti bakteri, cacing, jamur, tumbuhan, dan lain-lainnya.
Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumnya butuh kelembapan tanah. Kelembapan tanah disebabkan karena keberadaan air di dalam tanah. Begitu pula tumbuhan juga membutuhkan air. Tumbuhan menyerap air setelah air menembus tanah dan mencapai akar.
Mineral
Tanah bisa terbentuk dari pelapukan batuan dan kerak bumi. Kerak bumi memiliki ketebalan 10 hingga 15 kilometer atau bahkan lebih. Di dalam kerak bumi inilah banyak terdapat kandungan mineral berupa ion-ion positif dan negatif.
Beberapa ion positif di dalam tanah adalah Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+). Sedangkan ion-ion negatif di dalam tanah adalah nitrat (NO3-), fosfat (H2PO4-), dan sulfat (SO42-).
Ion-ion ini merupakan nutrisi bagi tumbuhan yang diserap melalui akar.
Sifat dan karakter suatu tanah ditentukan oleh salah satunya kandungan mineral dalam tanah. Jadi tidak semua jenis tanah sesuai untuk bercocok tanam.
Selain kandungan mineral di dalamnya, tanah yang subur juga ditentukan berdasarkan sifat fisika dan kimia tanah. Sifat fisika tanah meliputi struktur dan tekstur tanah.
Sifat fisika tanah yang dapat diamati dengan mudah untuk menentukan kesuburan tanah adalah warna tanah. Semakin gelap warna tanah, kandungan bahan organiknya semakin tinggi. Selain itu warna tanah yang gelap lebih cepat menyerap panas, yang mengakibatkan kandungan air pada tanah yang gelap akan lebih cepat menguap sehingga tanah menjadi lebih cepat kering.
Karena itulah, secara tidak langsung warna tanah mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Warna tanah mempengaruhi temperatur dan kelembaban di dalam tanah sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, aktivitas organisme tanah, dan struktur tanahnya.
Derajat keasaman atau pH tanah adalah salah satu sifat kimia tanah yang menjadi indikator kesuburan tanah. Tanah yang subur memiliki pH netral, di sekitar angka 7. Pada kisaran pH inilah tumbuhan bisa menyerap nutrisi secara optimal.
Komponen Organik
Komponen organik di dalam tanah dihasilkan dari penguraian bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup oleh organisme tanah. Tanah sendiri menjadi tempat hidup beberapa organisme tanah mulai dari bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah.
No comments:
Post a Comment