google analitic

Script Google Adsense

Teks Cerita Fabel



Secara etimologis fabel berasal dari bahasa Latin fabulat.

Cerita fabel adalah cerita moral tentang kehidupan, yang tokoh-tokohnya adalah binatang tetapi berperilaku layaknya manusia. Fabel termasuk dalam jenis cerita fiksi ... karena mana mungkin ada kucing bisa berbicara, atau ikan hiu yang tidak memakan daging?

Cerita fabel sering disebut juga cerita moral, karena pesan-pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Walaupun tokoh di dalam cerita fabel adalah binatang, tetapi fabel justru tidak mengisahkan kehidupan binatang saja, tetapi .juga mengisahkan tentang kehidupan manusia dengan seluruh karakter yang dimilikinya.

Jadi, peran binatang yang terdapat di dalam cerita fabel mempunyai karakter layaknya manusia, seperti baik dan jahat, jujur dan pembohong, pintar dan bodoh, dan banyak lagi.

Oleh karena itu, cerita fabel bisa menjadi salah satu sarana menanamkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sejak dini.

Struktur Teks Cerita Fabel


Struktur adalah suatu rangkaian yang terdapat pada sebuah teks yang sifatnya membangun. Adapun struktur teks cerita fabel adalah antara lain: orientasi, komplikasi, resolusi serta koda.
  1. Orientasi
    Orientasi adalah bagian permulaan pada sebuah cerita fabel yang berisikan pengenalan cerita fabel tersebut. Di antaranya seperti pengenalan tokoh, pengenalan latar tempat dan waktu, pengenalan tema, dan lain sebagainya.
  2. Komplikasi
    Komplikasi adalah bagian klimaks pada sebuah cerita, berisikan puncak masalah yang dialami dan dirasakan oleh tokoh utama.
  3. Resolusi
    Resolusi adalah bagian dari teks yang berisikan pemecahan permasalahan yang dialami dan dirasakan oleh tokoh.
  4. Koda
    Koda adalah bagian terakhir dari teks cerita yang berisikan pesan-pesan dan atau amanat yang terdapat di dalam cerita fabel itu sendiri.

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fabel


Kaidah kebahasaan adalah ciri-ciri berdasarkan bahasa yang digunakan pada sebuah teks cerita fabel. Kaidah kebahasaan pada teks cerita fabel yaitu sebagai berikut:

1. Kata kerja

Kata kerja pada teks cerita fabel dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

 a. Kata kerja aktif transitif


Kata kerja aktif transitif adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek di dalam kalimatnya. Contoh kata  kerja aktif transitif adalah memegang, mengangkat, memikul, mendorong, mengendarai, dan lain sebagainya.

 b. Kata kerja aktif intransitif


Kata kerja aktif intransitif adalah kata kerja aktif yang tidak memerlukan objek di dalam kalimatnya. Contoh kata kerja aktif intransitif adalah diam, merenung, berpikir, dan lain sebagainya.

2. Penggunaan kata sandang si dan sang

Di dalam teks cerita fabel sangat sering dijumpai dan ditemukan penggunaan kata sandang si dan kata sandang sang.

Contoh kata sandang Si dan Sang
  • Sang badak berkeliling hutan sambil menyapa binatang-binatang lain yang berada di hutan tersebut.
  • Sang badak mengejek kepompong yang buruk yang tidak dapat pergi ke mana-mana.
  • Sang badak selalu membanggakan dirinya yang dapat pergi ke tempat yang dia sukai.
  • Si kepompong hanya bisa berdiam saja saat mendengarkan ejekan sang kerbau.
  • “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek, kerbau,” kata si kupu-kupu.
Berdasarkan contoh di atas maka kaidah pada penulisan si dan sang yakni secara terpisah dengan kata-kata yang mengikuti ataupun kata-kata yang diikuti, serta ditulis dengan menggunakan huruf kecil.

3. Penggunaan kata keterangan tempat dan waktu


Kata keterangan tempat dan kata keterangan waktu  biasanya digunakan untuk menghidupkan suasana pada teks cerita fabel.

Contoh kata keterangan tempat dan waktu
  • Di suatu negeri yang indah, hiduplah seekor kelinci cerdik bermata jernih bernama Palladino.
  • Pada suatu malam yang gelap, sang harimau kembali berburu ke hutan. Hujan sedang turun dengan derasnya, di mana-mana terdapat genangan lumpur dan air.

4. Penggunaan kata hubung: lalu, kemudian, dan akhirnya


Kata "lalu" dan “kemudian” sering digunakan sebagai kata penghubung antar-kalimat dan juga sebagai penghubung intra-kalimat karena kedua kata ini mempunyai arti serupa.

Sementara kata “akhirnya” sering digunakan dalam penyimpulan serta pengakhiran informasi pada paragraf maupun pada teks. Tak terbatas pada teks cerita fabel, tetapi juga teks cerita lainnya.

Contoh kata hubung “lalu”, “kemudian”dan “akhirnya”
  • Lalu, sang gajah menghancurkan dahan pohon tersebut dengan mudahnya.
  • Kemudian, sang semut berlarian tanpa arah karena air mulai menggenangi halaman rumahnya.
  • Akhirnya, gajah dan semut menghabiskan sore itu sambil bernyanyi menyambut senja.



No comments:

Post a Comment