Pages

Rumus Daya Listrik


dimana :
P = daya listrik satuannya watt (W)
W= besar energi listrik (joule)
t = selang waktu (sekon)



RUMUS KEDUA


Rumus kedua ini didapat dengan mensubtitusi W = V × I × t, maka rumus daya listrik dapat ditulis sebagai berikut :



dimana :
P = daya listrik satuannya watt (W)
V = tegangan listrik satuannya volt (V)
I = kuat arus listrik satuannya ampere (A)



RUMUS KETIGA


Rumus ketiga ini didapat dengan mensubtitusi V = I × R, sesuai dengan Hukum Ohm, maka rumus  daya listrik dapat ditulis sebagai berikut :


dimana :
P = daya listrik satuannya watt (W)
V = tegangan listrik satuannya volt (V)
I = kuat arus listrik satuannya ampere (A)
R = hambatan listrik satuannya ohm ( Ω )

SATUAN DAYA LISTRIK


Satuan untuk daya listrik dalam SI adalah watt (W). Untuk daya listrik yang lebih besar biasa menggunakan satuan kilowatt (kW) atau megawatt (MW), dengan penulisan seperti dibawah ini: 

1 kW = 1.000 watt = 103 watt
1 MW = 1.000.000 watt = 106 watt

TULISAN DAYA DAN TEGANGAN DI ALAT LISTRIK


Alat listrik yang umunya dijual di toko, banyak yang mencantumkan daya dan tegangan yang dibutuhkan alat tersebut. Semisal, lampu bertuliskan 60 W/220 V, setrika bertuliskan 300W/220 V, dan pompa air bertuliskan 125 W/220 V.

Lampu bertuliskan 60 W/220 V artinya adalah lampu akan menyala dengan baik, jika dipasang pada tegangan 220 volt dan membutuhkan energi listrik sebanyak 60 joule selama 1 detik

Jika lampu dipasang pada tegangan lebih besar dari 220 V maka lampu akan rusak. Sebaliknya, jika lampu dipasang pada tegangan kurang dari 220 V, maka lampu akan menyala kurang terang.

Ada kalanya alat-alat listrik tidak mencantumkan daya listriknya, tetapi tertulis tegangan dan kuat arus. Misalnya, motor listrik bertuliskan 220 V- 0,5 A. 

Artinya motor listrik akan bekerja dengan baik jika dipasang pada tegangan 220 volt dan membutuhkan arus listrik sebanyak 0,5 ampere

CONTOH SOAL


SOAL NO 1

Sebuah lampu dipasang pada rumah yang memiliki tegangan 220 V. Lampu ini membutuhkan arus listrik 500 mA untuk menyala. Coba hitung besar daya listrik pada lampu tersebut!

Diketahui: 
V = 220 volt
I = 500 mA = 0,50 A

Ditanyakan: 
P = ... ?

Jawab: 
P = V × I
   = 220 × 0,5
   = 110 watt


SOAL NO 2

Pada sebuah alat listrik yang memiliki hambatan 600 ohm mengalir arus listrik sebesar 250 mA. Hitunglah berapakah daya listrik alat itu?

Diketahui : 
R = 600 Ω
I = 250 mA = 0,25 A

Ditanya: 
P = ... ?

Jawab: 
P = I2 × R
P = (0,25)2 × 600
   = 37,5 watt

CONTOH SOAL Kwh


SOAL NO.1

Ada enam buah lampu yang masing-masing memiliki daya listrik sebesar 60 watt menyala selama 2 jam. Berapa kWh-kah energi listrik yang diperlukan?

Diketahui: 
P = 6 × 60 watt
   = 360 W
t  = 2 jam

Ditanyakan: 
W = ... ?

Jawab: 
W = P × t
     = 360 × 2
     = 720 Wh
     = 0,72 kWh


SOAL NO. 2

Sebuah alat listrik bertuliskan 250 W/220 V menyala selama 10 jam. Berapa kWh energi listrik yang diperlukan?

Diketahui: 
P = 250 W
V = 220 V
t = 10 jam

Ditanyakan: 
W = ?

Jawab: 
W = P × t
     = 250 × 10
     = 2.500 Wh = 2,5 kWh

SOAL NO. 3

Sebuah lampu pijar bertuliskan 220 V/100 W. Tentukan daya lampu jika dipasang pada sumber  Tegangan 220 V dan 110 V.

Diketahui: 
V = 220 volt
P = 200 W

Ditanyakan: 
P220 dan P110 = ... ?

Jawab:
Sesuai spesifikasi lampu, jika dipasang pada tegangan 220 V daya lampu sebesar 100 W.
Adapun hambatan lampu sebesar

R = V2 / P
    = (220)2  / 200 = 484 Ω

Nilai hambatan tersebut tidak berubah meskipun lampu dipasang pada sumber tegangan yang berbeda. Jika lampu dipasang pada tegangan 110 V, dayanya menjadi: 
P110 = V2 / R
         = ( 110 V )2 / 484 Ω  = 25 watt

Jadi lampu 100 watt jika dipasang pada tegangan 110 V dayanya turun menjadi 25 watt (lebih redup)

SOAL NO. 4

Dalam rumah tangga tiap hari menggunakan:
· 2 buah lampu 60 W menyala 5 jam,
· 4 buah lampu 20 W menyala 5 jam,
· sebuah TV 150 W menyala 4 jam,
· sebuah setrika 300 W menyala 2 jam.
Seandainya harga tiap kWh Rp1.000,00, hitunglah rekening listrik yang harus dibayar selama satu bulan.

Diketahui: 
P1 = 2 × 60 = 120 W, t1 = 5 jam
P2 = 4 × 20 = 80 W, t2 = 5 jam
P3 = 1 × 150 = 150 W, t3 = 4 jam
P4 = 1 × 300 = 300 W, t4 = 2 jam
Harga 1 kWh = Rp1.000,00

Ditanyakan: 
Rekening = ?

Jawab: 
W1 = P1 × t1= 120 × 5 = 600 Wh
W2 = P2 × t2 = 80 × 5 = 400 Wh
W3 = P2 × t3 = 150 × 4 = 600 Wh
W4 = P2 × t4 = 300 × 2 = 600 Wh

W1hari = 2.200 W = 2,2 kWh

W1bulan = 30 × W1 hari = 30 × 2,2 = 66 kWh

Rekening = W1 bulan × Harga kWh
                = 66 × Rp 1.000 = Rp 66.000



No comments:

Post a Comment