Sehari-hari kita sering menjumpai makanan yang menggunakan zat aditif. Zat aditif adalah bahan tambahan yang ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan kualitas, keawetan, kelezatan, dan daya tarik makanan. Pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari tentang bahan pewarna pada makanan.
Warna yang diperoleh dari sayuran adalah pewarna alami. Sedangkan pewarna makanan sintetis dibuat dari berbagai macam bahan.
Pewarna Alami
Berbagai Sumber Pewarna Alami Makanan |
Pewarna alami adalah pewarna makanan yang diperoleh dari alam, kebanyakan berasal dari tumbuhan. Misalnya saja daun suji dan daun pandan dimanfaatkan untuk memberi warna hijau pada makanan, bahkan daun pandan juga memberikan nilai tambah lain, yaitu memberikan aroma harum yang khas pada makanan. Sementara untuk memberikan warna cokelat pada makanan bisa digunakan kakao
Kelemahan dan Keunggulan Pewarna Makanan Alami
Keunggulan pewarna alami adalah jauh lebih sehat untuk dikonsumsi daripada pewarna buatan, dan seringkali memberikan aroma berbeda yang khas. Aroma ini tidak bisa didapatkan dari pewarna sintetik.
Namun ada pula kelemahan pewarna makanan alami, meskipun hal ini sangat bisa ditoleransi. Bukankah kesehatan jauh lebih penting dibandingkan penampilan? Kelemahan pewarna makanan alami antara lain:
- warnanya mudah rusak karena pemanasan,
- warnanya kurang kuat (pucat), dan
- macam warnanya terbatas.
Sumber Pewarna Alami
Tabel berikut menunjukkan berbagai macam sumber pewarna alami makanan.
No
|
Warna yang Diinginkan
|
Contoh Sumber
|
1.
|
Biru
|
Buah murbei, buah anggur
|
2.
|
Kuning
|
Kunyit
|
3.
|
Orange
|
Wortel
|
4.
|
Hijau
|
Daun suji
|
5.
|
Cokelat
|
Kakao, karamel
|
6.
|
Merah
|
Buah naga
|
7.
|
Hitam
|
Arang (tidak dianjurkan)
|
Pewarna Buatan
Contoh Pewarna Makanan Sintetis/Buatan |
Saat ini, sebagian besar orang lebih banyak menggunakan pewarna buatan untuk membuat aneka makanan yang berwarna, walaupun lebih karena alasan kepraktisan. Pewarna buatan digunakan karena memiliki beberapa keunggulan dibanding pewarna alami, yaitu harganya murah, praktis dan mudah digunakan, warnanya lebih kuat dan macam warnanya lebih banyak, dan warnanya tidak rusak karena pemanasan.
Bahan pewarna makanan buatan harus melalui pengujian yang ketat sebelum bisa diproduksi untuk kesehatan penggunanya.
Permitted colour atau certified colour adalah pewarna makanan yang telah melalui pengujian keamanan dan diijinkan pemakaiannya pada makanan. Pewarna buatan sudah begitu luas digunakan masyarakat sebagai bahan pewarna makanan. Namun masih sering ditemukan penggunaan bahan pewarna yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Contohnya adalah penggunaan pewarna tekstil untuk makanan. Pewarna tekstil dan pewarna cat tidak boleh digunakan sebagai pewarna makanan karena biasanya mengandung logam-logam berat, seperti arsen, timbal, dan raksa. Logam-logam berat ini bersifat racun bagi tubuh manusia.
Sumber Pewarna Buatan
Tabel di bawah adalah contoh pewarna buatan yang diijinkan dan yang tidak diijinkan untuk digunakan sebagai pewarna makanan yang telah ditetapkan di berbagai negara.
No
|
Pewarna
yang diijinkan
|
Pewarna yang tidak
diijinkan
|
||
1
|
Biru
berlian
|
Auramine
|
Fast
Yellow AB
|
Orange
G
|
2
|
Cokelat
HT
|
Orange
RN
|
Black
7984
|
Magenta
|
3
|
Eritrosin
|
Metanil
Yellow
|
Ponceau
SX
|
Chrysoine
|
4
|
Hijau
FCF
|
Chocolate
Brown FB
|
Oil
Yellow AB
|
Sudan
1
|
5
|
Hijau
S
|
Alkanet
|
Guinea
Green B
|
Orange
GGN
|
6
|
Indigotin
|
Orchil
and
Orcein
|
Burn
Umber
|
Violet
6 B
|
7
|
Karmoisin
|
Oil
Orange SS
|
Ponceau
6R
|
Citrus
#49B649 No. 2
|
Terima kasih ilmunya
ReplyDelete