Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air, yang mengakibatkan turunnya kualitas air sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Beberapa faktor penyebab pencemaran air adalah: limbah industri, limbah rumahtangga, serta limbah pertanian.
Limbah Industri
Dunia industri selain menghasilkan produk utama, juga menghasilkan produk sampingan yang tidak terpakai, yaitu limbah. Limbah industri dapat dibedakan menjadi limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan oleh alam melalui proses biologi. Contoh limbah organik adalah limbah dari pabrik tekstil atau pabrik kertas.
Sedangkan limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh alam, atau penguraiannya membutuhkan waktu yang sangat-sangat lama. Limbah anorganik berupa cairan panas, berbuih dan berwarna, serta mengandung asam belerang, dan berbau menyengat. Sumber limbah anorganik berasal dari pabrik baja, limbah pabrik emas, limbah pabrik cat, limbah pabrik pupuk organik, limbah pabrik farmasi, dan lain-lain.
Limbah-limbah industri ini jika dibuang ke saluran air atau sungai, akan menimbulkan pencemaran air dan merusak atau memusnahkan organisme di dalam ekosistem sungai tersebut.
Limbah industri yang berupa logam berat seringkali dialirkan ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu, sehingga sungai menjadi tercemar. Jenis-jenis logam berat adalah raksa, merkuri, timbal, dan kadmium di mana bahan-bahan tersebut sangat berbahaya bagi manusia apabila mengonsumsinya. Masalahnya adalah, manusia sering tak tahu atau tak sadar telah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung logam berat.
Contoh pencemaran air adalah pencemaran raksa yang terjadi di Teluk Minamata, Jepang. Para nelayan dan penduduk di sekitar Teluk Minamata memakan ikan yang tercemar raksa. Akibatnya fatal, mereka mengalami kerusakan saraf, yang dikenal sebagai penyakit Minamata. Lebih dari delapan puluh orang meninggal akibat penyakit ini.
Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari hasil samping kegiatan perumahan, jadi bukan hanya limbah dari keluarga dalam satu rumah. Contohnya adalah limbah rumah tangga, pasar, perkantoran, penginapan, restoran, warung, dan puing-puing bahan bangunan serta besi-besi tua bekas mesin-mesin atau kendaraan
Limbah rumah tangga bisa berasal dari bahan organik, bahan anorganik, bahkan bahan berbahaya dan beracun. Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh alam melalui proses biologi. Limbah jenis ini mudah membusuk, contohnya seperti kulit buah sayuran, sisa makanan, kertas, kayu, daun dan berbagai bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
Limbah anorganik adalah limbah yang terbuat dari bahan-bahan yang sulit terurai secara anorganik, contohnya antara lain besi, aluminium, plastik, kaca, kaleng bekas cat, dan minyak wangi.
Di perairan misalnya sungai, sampah mengalami proses penguraian oleh mikroorganisme. Akibat proses penguraian tersebut, kandungan oksigen di dalam perairan juga menurun. Turunnya kandungan oksigen di dalam perairan akan merugikan kehidupan biota di dalamnya.
Limbah Pertanian
Air dari limbah pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Namun dengan digunakannya pestisida yang kadang-kadang dilakukan secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan ekosistem air.
Sektor pertanian juga bisa menjadi sumber pencemaran air. Terutama akibat dari penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian tertentu, seperti insektisida dan herbisida yang digunakan secara berlebihan.
Limbah bahan berbahaya dan beracun, bisa ditimbulkan oleh antara lain akibat adanya kegiatan pertanian. Aktivitas di bidang pertanian biasanya menggunakan obat-obatan pembasmi hama penyakit seperti pestisida, misalnya saja insektisida.
Selain itu, kegiatan pertanian juga menggunakan pupuk, misalnya urea. Penggunaan pupuk yang berlebihan menyebabkan tumbuh suburnya ekosistem di perairan kolam, sungai, waduk, atau danau. Pupuk yang tidak terserap oleh tumbuhan akan terbuang menuju perairan. Akibatnya, terjadi tumbuh suburnya ganggang di atas permukaan air (blooming algae).
Tanaman ganggang ini bisa menutupi seluruh permukaan air, sehingga kadar sinar matahari yang masuk ke dalam perairan tersebut akan berkurang. Hal ini berdampak pada terganggunya proses fotosintesis fitoplankton. Akibatnya kadar oksigen yang terlarut dalam air menurun, sehingga merugikan makhluk hidup lain yang berada di perairan tersebut.
No comments:
Post a Comment