google analitic

Script Google Adsense

Mengenal Planet-Planet Penyusun Tata Surya



Planet adalah benda angkasa yang tidak memancarkan cahaya sendiri, dan beredar mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya. Semula dalam sistem tata surya terdapat sembilan buah planet, di mana Pluto termasuk di dalamnya. Namun akhirnya Pluto dikeluarkan dalam anggota tata surya pada Sidang Umum International Astronomical Union (IAU) ke-26, pada tanggal 25 Agustus 2006 di Praha, Ceko. Sehingga ada delapan buah planet yang masuk ke dalam sistem tata surya.

Planet-planet dalam tata surya dapat dikelompokkan berdasarkan massanya serta berdasarkan jaraknya ke matahari. Berdasarkan massanya, planet dikelompokkan menjadi planet bermassa besar (planet superior), yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus;  dan planet bermassa kecil (inferior planet), yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Sementara berdasarkan jaraknya ke matahari, planet dalam tata surya kita dikelompokkan menjadi dua, yaitu planet dalam (planet interior) dan planet luar (planet eksterior).


Planet Dalam


Merkurius - Bumi - Mars - Venus

Planet dalam disebut juga dengan planet terestrial, adalah planet yang letaknya dekat dengan matahari, berukuran kecil, memiliki sedikit satelit atau bahkan tidak ada sama sekali, berbatu, terestrial. Sebagian besar penyusun material planet dalam terdiri atas mineral tahan api, seperti silikat yang membentuk kerak dan mantelnya, serta logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya.

Selain itu, planet terestrial juga memiliki atmosfer yang cukup besar untuk menghasilkan cuaca, memiliki kawah dan fitur permukaan tektonik, seperti lembah retakan dan gunung berapi. Planet terestrial terdiri atas: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.


Planet Luar


Jupiter - Saturnus - Uranus - Neptunus

Planet luar adalah planet yang terletak jauh dengan matahari, berukuran besar, memiliki banyak satelit, dan sebagian besar tersusun atas bahan ringan (seperti hidrogen, helium, metana, dan amonia). Planet-planet dalam dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid.

Planet luar disebut juga dengan planet Jovian, terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Merkurius


Merkurius merupakan planet terkecil kedua sekaligus planet yang paling dekat dengan matahari. Jaraknya hanya 57.900.000 km atau 0,39 SA (Satuan Astronomi) dari matahari. Hal ini membuat Merkurius memiliki suhu permukaan yang sangat tinggi, yaitu sebesar 467C.

Planet Merkurius ini tidak memiliki atmosfer dan tidak memiliki satelit alami.

Venus


Venus mempunyai ukuran, massa, komposisi, dan jarak ke matahari yang hampir sama dengan bumi. Namun Venus tidak memiliki lautan dan atmosfernya hanya terdiri atas karbondioksida (CO2) yang tipis.

Gas karbondioksida merupakan gas pemicu efek rumah kaca, sehingga mengakibatkan Venus memiliki suhu permukaan 450 – 475 derajat celcius, cukup untuk melelehkan timbal. Selain itu, titik-titik asam sulfat (H2SO4) yang ada pada atmosfernya membuat planet yang dikenal dengan bintang pagi/bintang timur/bintang kejora ini tampak sebagai planet yang berwarna kuning.

Bumi


Bumi, berdasarkan temuan sampai saat ini, merupakan satu-satunya planet di sistem tata surya yang dapat dihuni. Atmosfernya terdiri atas nitrogen (N) dan oksigen (O), sehingga mampu melindungi manusia dari bahaya radiasi sinar matahari dan membakar meteor yang jatuh ke bumi.

Bumi berjarak 149.600.000 km (1 SA: Satuan Astronomi) dari matahari. Bumi hanya memiliki satu satelit, yaitu bulan.


Mars


Permukaan Mars bersuhu minus 125 hingga 35 derajat Celcius, dan banyak mengandung besi oksida (FeO) sehingga membuat Mars tampak sebagai planet merah. Atmosfer planet Mars terdiri atas karbondioksida (CO2), nitrogen (N2), dan argon (Ar).

Planet Mars memiliki dua satelit kecil, Phobos dan Deimos.

Jupiter


Jupiter adalah planet terbesar di tata surya, berjarak 778.300.000 km atau 5,20 SA dari matahari. Atmosfer planet ini banyak mengandung hidrogen (H2) dan helium (He). Hampir setiap saat di permukaan Jupiter terjadi badai, terutama di titik besar yang tampak berwarna merah.

Jupiter mempunyai banyak satelit: 4 satelit besar dan 63 satelit kecil. Io merupakan satelit Jupiter yang banyak terdapat gunung berapi aktif. Ganymede adalah satelit terbesar Jupiter, ia memiliki medan magnetiknya sendiri. Sedangkan Europa dan Calisto merupakan dua satelit planet Jupiter yang memiliki lautan es beku.

Saturnus


Saturnus merupakan planet terbesar kedua di tata surya. Planet ini mudah dikenali karena cincinnya. Cincin planet Saturnus tersusun atas es dan batuan yang sangat besar. Saturnus memiliki lebih dari 47 satelit alami. Salah satu satu satelit Saturnus yang terbesar adalah Titan, bahkan lebih besar dari planet Merkurius

Uranus


Uranus merupakan planet gas berwarna biru kehijauan dengan awan tebal yang menutupinya. Periode revolusi Uranus terhadap matahari mencapai 84 tahun (Bumi hanya 1 tahun).

Uranus memiliki 27 satelit. Atmosfer Uranus banyak mengandung hidrogen (H), helium (He), dan metana (CH4).

Neptunus


Neptunus adalah planet gas raksasa yang berwarna biru. Warna biru ini terbentuk karena atmosfernya banyak mengandung hidrogen (H2), helium (He), dan metana (CH4). Neptunus yang ditemukan pada tahun 1846 ini memiliki 13 buah satelit.

Neptunus merupakan planet dalam tata surya yang letaknya paling jauh dari matahari. Jaraknya sekitar 4.497.000.000 km atau 30,06 SA


Planet-Planet Kerdil


Sistem tata surya kita juga memiliki planet-planet kecil/kerdil yang dianggap berbeda dengan planet-planet lain karena orbitalnya tidak jelas. Planet-planet kerdil itu adalah Ceres yang terletak di sabuk asteroid, serta Pluto dan Eris yang terletak di sabuk kuiper.

Ceres


Ceres yang ditemukan pada tahun 1801 terletak pada jarak 2.7 SA dari matahari. Ceres mempunyai diameter sekitar 940 km. Periode revolusi Ceres terhadap matahari adalah selama 4,6 tahun.

Pluto


Pluto memiliki jarak 39,2 SA dari matahari dan mempunyai periode revolusi selama 248 tahun. Diameternya sekitar 2300 km dan memiliki tiga satelit alami. Pluto ditemukan pada tahun 1930 dan dianggap sebagai bagian dari planet dalam sistem tata surya sampai tahun 2006

Eris


Eris ditemukan pada tahun 2005 oleh seorang astronom dari California Institute of Technology. Eris memiliki diameter sedikit lebih besar daripada Pluto, yaitu sekitar 2400 km. Eris memiliki orbit eliptik sebesar 38 SA hingga 98 SA jauhnya dari matahari, serta memiliki periode revolusi selama 557 tahun. Eris memiliki satu buah satelit yaitu Dysnomia.

Catatan: 1 Satuan Astronomi (SA) adalah jarak dari Bumi ke Matahari, yaitu sebesar 149,6 juta kilometer.

No comments:

Post a Comment