google analitic

Script Google Adsense

Nomor Atom dan Nomor Massa



Unsur adalah zat tunggal (murni) yang tidak dapat diubah menjadi bahan lain dengan reaksi kimiawi. Contoh unsur antara lain adalah: emas, besi, perak, oksigen, dan masih banyak lagi. Ada sekitar 105 unsur yang ditemukan di alam sampai saat ini. Tiap-tiap unsur ini memiliki karakteristik berbeda-beda antara satu dengan lainnya.

Tabel periodik unsur

Atom-atom dari unsur yang berbeda memiliki jumlah partikel subatom yang berbeda pula. Semua atom dalam suatu unsur tertentu mempunyai jumlah proton yang sama di dalam intinya. Jumlah proton ini unik untuk setiap unsur. Nomor massa suatu atom ditentukan oleh jumlah neutron, proton, dan elektron. Namun, karena massa elektron sangatlah kecil, maka elektron dapat diabaikan.

Atom yang satu berbeda dengan atom yang lainnya karena mempunyai elektron, proton, dan neutron yang berbeda jumlahnya. Jika massa atomnya berbeda maka jari-jari bola atom itu juga akan berbeda.

Hubungan antara nomor atom, nomor massa, dan jumlah neutron dalam suatu atom yang netral atau tidak bermuatan, dapat dituliskan dengan persamaan berikut:

Nomor atom = Jumlah proton (p) = jumlah elektron (e)

Nomor massa = Jumlah proton (p) + Jumlah neutron (n)

Pada penulisan lambang unsur, nomor atom ditulis subscrip (turun) di kiri  bawah lambang unsur, sedangkan nomor massa ditulis superscrip (naik) di kiri atas lambang unsur, sebagaimana berikut.


Misalnya saja Lithium, penulisan lambang unsur lithium (Li) yang mempunyai nomor atom 3 dan nomor massa 7 adalah 73Li.

Bahaya Unsur Logam Berat


Beberapa unsur seperti emas (Au), perak (Ag), serta platina (Pt) merupakan unsur-unsur logam mulia yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sebagian besar unsur lainnya yang ada di alam sangatlah penting untuk kehidupan.

Namun seperti halnya semua hal yang ada di dunia ini, ada sisi negatif dan positif dalam setiap segi. Beberapa unsur justru berbahaya bagi makhluk hidupmanusia, sebut saja merkuri (  20080Hg), timbal (20982 Pb), dan logam berat lain. Unsur ini tidak dapat didaur ulang dalam tubuh serta sangat sulit untuk dikeluarkan, karena dalam tubuh kita tidak ada mekanisme yang berfungsi untuk menghilangkan unsur ini.

Logam berat ini mampu bertahan di dalam tubuh sepanjang hidup kita. Bahkan konsentrasi logam berat ini dapat bertambah sepanjang waktu (bioakumulasi). Bahaya logam berat ini adalah dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Seorang wanita yang hamil juga dapat mengalami keguguran atau melahirkan bayi yang cacat akibat kandungan logam berat di dalam tubuhnya.

Penyakit Minamata


Teluk Minamata, tempat terjadinya penyakit Minamata

Contoh kasus bahayanya logam berat adalah yang dialami warga Jepang di sekitar Teluk Minamata, dan dikenal sebagai penyakit Minamata. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1956 di Teluk Minamata, Jepang.

Di Teluk Minamata ini terdapat pelabuhan ikan, pabrik pupuk dan senyawa kimia lain yang dalam prosesnya menggunakan merkuri (Hg). Suatu ketika merkuri ini bocor dan masuk ke dalam lautan serta mengontaminasi ikan dan hewan laut lainnya. Masyarakat sekitar yang mengonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri mengalami bioakumulasi merkuri dalam tubuhnya. Bioakumulasi merkuri ini menyebabkan keterbelakangan mental, cacat lahir, buta dan tuli, serta kematian.

Kejadian ini membuat perhatian warga dunia tergugah untuk lebih menjaga dan melindungi lingkungan dari pencemaran, khususnya logam berat. Teluk Minamata akhirnya ditetapkan bebas merkuri setelah 41 tahun kemudian. Setelah itu warga sekitar bisa bebas lagi untuk beraktivitas menangkap ikan maupun berenang di laut.



No comments:

Post a Comment