google analitic

Script Google Adsense

Mempelajari Penyaluran Energi Listrik Dari Pembangkit Listrik Ke Pengguna



Di sekitar lingkungan kita, mudah kita temui tiang-tiang listrik kokoh berdiri, kabel –kabel menjuntai, terentang menjauh menyalurkan energi listrik dari pembangkit listrik ke rumah-rumah, pabrik-pabrik, tempat ibadah, pos kamling, hingga lapak pedagang kaki lima.

Persoalan menyalurkan listrik ini ternyata bukan perkara yang mudah, perlu diperhitungkan besar tegangan, besar dan panjang kabel listrik agar tidak ada energi yang terbuang percuma.

Transmisi listrik jarak jauh dilakukan dengan cara menaikkan tegangan listrik. Jika tegangan listrik untuk transmisi jarak jauh ini rendah, maka arus listriknya akan menjadi besar sehingga diperlukan kabel listrik yang besar. Jika ini terjadi maka banyak energi yang terbuang menjadi panas saat listrik disalurkan dari PLN ke rumah-rumah.

Namun jika menggunakan tegangan yang tinggi, maka arus listriknya akan menjadi kecil sehingga kabel listrik yang dibutuhkan pun kecil dan tidak terlalu banyak energi yang terbuang.

Ilustrasi penyaluran listrik dari pembangkit listrik ke rumah

Agar tegangan listrik dari PLN ini besar, maka harus dinaikkan, untuk itu diperlukan transformator step up. PLN memproduksi listrik dengan tegangan sebesar 10 ribu volt, sehingga perlu dinaikkan menjadi sekitar 150 ribu volt. Agar aman bagi penduduk, transmisi energi listrik dengan tegangan sebesar ini dilakukan dengan menaikkan kabel pada gardu-gardu listrik yang tinggi.

Pada transmisi berikutnya tegangan diturunkan hingga menjadi 220 volt dengan menggunakan transformator step down, sehingga dapat langsung didistribusikan ke rumah-rumah penduduk.


No comments:

Post a Comment