Biopulping adalah proses pengolahan limbah menggunakan teknologi ramah lingkungan yang terinspirasi dari proses pelapukan kayu dan sampah tanaman oleh mikroorganisme.
Proses pelapukan ranting, kayu, dedaunan, dan lainnya di alam dilakukan secara alami oleh beberapa jenis mikroba dan jamur, sehingga sampah dari pohon-pohon yang telah mati akan kembali diserap oleh alam secara alami.
Terinspirasi dari kemampuan mikroba dalam proses pelapukan kayu, para ahli saat ini mulai mengembangan proses pengolahan limbah dengan menggunakan mikroorganisme yang mampu menguraikan lignin secara alami yang banyak ditemui secara bebas di alam. Contoh mikroorganisme yang digunakan yaitu dari jenis kapang (jamur) Phlebia subserialis dan Ceriporiopsis subvermispora. Jamur ini bisa menghancurkan lignin, tetapi tidak merusak selulosa.
Biopulping ini dikembangkan karena saat ini kendala besar yang dihadapi oleh para pemilik industri berbahan baku seperti pabrik kertas adalah proses pengolahan limbah yang mengandung zat kayu (lignin) yang membutuhkan proses lama dan berbahaya terhadap kelestarian lingkungan sekitar. Limbah dari pabrik kertas biasanya akan diuraikan dengan menggunakan bahan kimia seperti soda api, sulfit, dan garam sulfida.
Bahan kimia ini akan memberikan dampak negatif jika digunakan secara terus menerus. Jerman bahkan sudah melarang proses penggunaan sulfur di negaranya. Sementara pengolahan limbah industri kayu ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Manfaat Biopulping
Manfaat biopulping adalah penghematan energi, dan bisa mengurangi pemakaian bahan kimia. Namun demikian biopulping ini mempunyai kelemahan, yaitu dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk operasionalnya. Tetapi dengan penjadwalan yang baik, lamanya proses ini tidak menjadi kendala. Lagipula kelangsungan bumi yang tetap nyaman ditinggali untuk anak cucu kelak, adalah sesuatu yang tidak bisa dipandang sebelah mata bukan?
No comments:
Post a Comment