google analitic

Script Google Adsense

Zat Aditif: Pengawet Makanan



Dalam keseharian kita, sering kita jumpai atau bahkan mengonsumsi makanan atau minuman berpengawet. Pengawetan makanan/minuman ini diperlukan untuk menjaga kualitas makanan/minuman dalam kurun waktu tertentu. Kita tahu bahwa makanan atau minuman harus segera dikonsumsi sebelum rusak atau membusuk, apalagi makanan atau minuman olahan.

Penyebab Kerusakan Bahan Pangan


Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan kerusakan pada bahan pangan
  1. Pertumbuhan mikroba seperti jamur atau bakteri. Makanan yang rusak karena mikroba ada yang menghasilkan racun sehingga berbahaya jika dikonsumsi. Kerusakan makanan akibat mikroba ini disebut kerusakan mikrobiologi
  2. Faktor benturan, misalnya tertekan atau jatuh; disebut kerusakan mekanis.
  3. Karena proses fisik, misalnya karena disimpan dalam gudang yang lembab, pendinginan, atau pemanasan. Kerusakan bahan pangan karena faktor ini disebut kerusakan fisik 
  4. Kerusakan biologis, yaitu kerusakan bahan pangan oleh hewan seperti serangga dan tikus, maupun oleh enzim yang terdapat pada bahan itu sendiri. Contohnya pembusukan pada buah dan sayur
  5. Kerusakan kimiawi, yaitu kerusakan karena reaksi kimia antar senyawa dalam makanan atau reaksi kimia dengan lingkungan penyimpanan. Contohnya minyak yang berbau tengik.

Pengawetan Makanan secara Fisik, Biologi, dan Kimia



Metode pengawetan makanan secara fisik

Karena rentan rusak karena berbagai hal itulah, maka daya tahan bahan makanan diperpanjang melalui pengawetan bahan pangan. Pengawetan bahan makanan ini dapat dilakukan secara fisik, kimia, maupun biologi.

Pengawetan bahan makanan secara fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pemanasan, pengasapan, penyinaran, pengeringan, pendinginan, pembekuan, dan pengalengan.

Pengawetan bahan makanan secara biologis dapat dilakukan dengan fermentasi atau peragian, serta penambahan enzim, misalnya enzim papain dan enzim bromelin.

Sedangkan pengawetan secara kimia dapat dilakukan dengan menambahkan bahan pengawet. Berikut adalah bahan pengawet yang diijinkan digunakan di Indonesia menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

No
Nama Bahan Pengawet
No
Nama Bahan Pengawet
No
Nama Bahan Pengawet
1
Asam benzoat
10
Metil p-hidroksi benzoat
19
Kalium nitrit
2
Kalsium benzoat
11
Kalium nitrit
20
Natrium propionat
3
Asam propinat
12
Natrium bisulfit
21
Kalium propionat
4
Kalsium propionat
13
Kalium bisulfit
22
Natrium sulfit
5
Asam sorbat
14
Natrium metabisulfit
23
Kalium sorbat
6
Kalsium sorbat
15
Kalium metabisulfit
24
Nisin
7
Belerang dioksida
16
Natrium nitrat
25
Kalium sulfit
8
Natrium benzoat
17
Kalium nitrat
26
Propil p-hidroksibenzoat
9
Etil p-hidroksi
benzoat
18
Kalium nitrat



No comments:

Post a Comment